Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pekan LHK 2019

Pengurangan Polusi Udara Terus Dilakukan

Foto : istimewa

SERAHKAN PENGHARGAAN - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (tengah) disaksikan Wapres Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan khusus perempuan inspirator lingkungan hidup dan kehutanan kepada Sri Murniati Djamaludin pada Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019, di Jakarta, Kamis (11/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019 dibuka Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla. Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019 mengambil tema Biru Langitku, Hijau Bumiku ini akan berlangsung hingga 13 Juli 2019. Dengan tema ini menggambarkan upaya Kementerian LHK, yang terus mengendalikan polusi udara dan menjadikan bumi lebih hijau.

Menurut Wapres, pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang sangat cepat menimbulkan konsekuensi terjadinya peningkatan permintaan barang dan jasa serta peningkatan transportasi yang berbanding lurus dengan tingginya penggunaan bahan bakar fosil. Pembakaran yang kurang baik pada sektor transportasi menyumbang 70% pencemaran di perkotaan, disusul dengan sumbangan dari sektor industri.

Pada acara ini, Wapres menyerahkan penghargaan Kalpataru kepada 10 tokoh yang terdiri dari tiga kategori yaitu perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, dan penyelamat lingkungan. Diserahkan juga penghargaan khusus perempuan inspirator lingkungan hidup dan kehutanan.

Penghargaan Kalpataru kategori perintis lingkungan diberikan kepada Lukas Awiman Barayap (Kabupaten Manokwari, Papua Barat), Sucipto (Kabupaten Lumajang, Jawa Timur), Eliza (Kabupaten Sumbawa Barat, NTB), dan Nurbit (Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara). Selanjutnya, kategori perintis lingkungan diraih Meilinda Suriani Harefa (Kota Medan, Sumatera Utara), M Hanif Wicaksono (Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan), dan Baso Situju (Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan).

Kategori penyelamat lingkungan disematkan kepada Kelompok Masyarakat Dayak Iban Menua Sungai Utik (Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat), KPHA Depati Kara Jayo Tuo Desa Rantau Kermas (Kabupaten Merangin, Jambi), dan Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari (Kabupaten Badung, Bali).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top