Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Penguatan Kolaborasi, Austria Dorong Kerja Sama Teknologi Ramah Lingkungan dengan Indonesia

Foto : ANTARA/Katriana

Duta Besar Austria untuk Indonesia Thomas Loidl berbicara dalam acara peluncuran LightwoodHub di Jakarta, Kamis (11/5/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Semoga ini bisa segera terwujud, Austria dorong kerja sama teknologi ramah lingkungan dengan Indonesia.

Jakarta - Penguatan kolaborasi. Kedutaan Besar Austriadi Jakarta mendorong lebih banyak kerja sama dengan semua pemangku kepentingan di Indonesia dalam hal transfer teknologi ramah lingkungan.

"Bagi kami di kedutaan, rasanya menyenangkan melihat bahwa kami bisa membawa keahlian dan pengetahuan dari Austria ke sini," kata Duta Besar Austriauntuk Indonesia Thomas Loidl dalam acara peluncuran LightwoodHub di Jakarta, Kamis.

LightwoodHubmerupakan pusat kompetensi internasional untuk konstruksi kayu ekologis.

Dubes Loidl mengatakan bahwa institusi dan perusahaan Austria memiliki keahlian dan pengetahuan yang luar biasa terkait teknologi ramah lingkungan.

Menurut dia, minat Indonesia untuk menghadirkan teknologi ramah lingkungan dari Austria sangat besar, dan ketertarikan itu pernah disampaikan oleh Menteri Luar NegeriRetno Marsudi.

"Dia tahu bahwa Austria memiliki banyak keahlian dalam hal teknologi lingkungan. Dia secara eksplisit meminta saya untuk bekerja dengan institusi dan perusahaan Indonesia," katanya.

Oleh karena itu, dia mendorong lebih banyak kerja sama dalam peluncuran LightwoodHub tersebut.

"Kedutaan Besar Austria bersama dengan perwakilan Kamar Dagang kami melakukan apa yang kami bisa untuk mendukung langkah selanjutnya," ujarnya.

Sementara itu, Adam Themessl dari Research and Development of LightwoodHub mengatakan bahwa pusat kompetensi internasional untuk konstruksi kayu ekologis itu dapat menyatukan semua rantai nilai, mulai dari petani, petani kecil, investor, arsitek, pekerja kayu, hingga insinyur.

"Semua harus bekerja bersama dan memiliki dasar pengetahuan yang sama, kurang lebih, tentang bangunan kayu yang berkelanjutan dan kontribusinya untuk mitigasi perubahan iklim," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top