Penguatan Bersifat Terbatas

JAKARTA - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS saat ini bersifat terbatas sehingga ada potensi berbalik arah dalam jangka pendek. Kemunculan varian baru virus korona di sejumlah negara diperkirakan akan menghalangi rupiah melanjutkan tren positif.

Analis Asia Valbury Futures, Lukman Leong di Jakarta, Selasa (5/1), mengatakan penyebaran Covid-19 dan munculnya varian baru virus korona berpotensi menjadi isu yang menahan penguatan rupiah, meski sentimen pemulihan ekonomi pada 2021 lebih dominan.

"Penguatan rupiah bisa tertahan, namun sentimen pasar lebih kuat saat ini yaitu terkait harapan akan perbaikan dan pemulihan tahun ini," kata Lukman.

Seperti diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (5/1) sore, ditutup melemah di tengah peningkatan minat terhadap aset berisiko atau risk appetite di pasar keuangan global. Rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 13.915 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS masih akan terus melemah oleh naiknya risk appetite serta stimulus AS," kata analis Asia Valbury Futures, Lukman Leong di Jakarta, Selasa (5/1).
Halaman Selanjutnya....