Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengorbanan untuk Bangsa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam sepekan ini, beberapa peristiwa besar tengah kita hadapi. Jumat (17/8) lalu kita memperingati Hari Kemerdekaan ke-73, sebuah seremoni yang terus mengingatkan betapa bangsa dan negara ini lahir dan tumbuh sebagai sebuah entitas negara besar yang diperjuangkan para founding fathers.

Usai upacara peringatan kemerdekaan yang digelar di seluruh Indonesia, kita pun menyongsong perhelatan besar, penyelenggaraan Asian Games yang dibuka secara resmi pada Sabtu (18/8). Opening Seremony yang sangat meriah dan megah membangkitkan semangat, sekaligus kebanggaan bahwa kita mampu menjadi tuan rumah yang sangat baik.

Gelora Bung Karno menjadi saksi Indonesia adalah negara besar yang mampu menghimpun puluhan negara Asia untuk bertanding dan menjaga sportivitas demi prestasi olahraga. Moto Energy of Asia benar-benar menjadi energi masyarakat dan bangsa Indonesia untuk maju.

Peristiwa besar yang sebentar lagi akan kita songsong, tepatnya Rabu (22/8) besok adalah Idul Adha yang lebih populer dengan sebutan Hari Raya Kurban. Pada hari itu, usai salah Ied, kaum muslimin menunaikan hajatnya, memotong hewan kurban dan dagingnya dibagikan kepada kaum papa.

Namun di tengah peringatan Kemerdekaan RI yang meriah, pesta olahraga Asian Games yang menjadi perhatian dunia, khususnya negara-negara Asia, dan Idul Adha yang mengingatkan setiap manusia muslim untuk ingat sesama, bangsa Indonesia juga mengalami bencana gempa bumi di Lombok, NTB. Beberapa kali gempa dengan kekuatan 6 ingga 7 pada skala Richter, diikuti ratusan gempa susulan selayaknya membuat kita mampu menempatkan diri.

Artinya, agenda sebagai tuan rumah Asian Games, yang bersamaan dengan hari-hari besar nasional dan keagamaan, kita pun diingatkan, salah satu daerah perlu perhatian. Mereka butuh bantuan masyarakat Tanah Air untuk membantu dan membangun kembali Lombok yang porak poranda.

Karena itu dalam ruang ini, ketika kita akan menyongsong Hari Raya Idul Adha yang sangat terkait dengan prosesi ibadah haji di Tanah Suci Mekah dan Madinah, satu kata paling tepat untuk menggambarkan hubungan adalah pengorbanan. Sejarah Islam yang kemudian menjadi bagian dari syariat dalam menunaikan ibadah haji, tak lain kisah Ibrahim berkorban.

Nah, dalam perspektif Idul Adha, kaum muslimin dituntut untuk mau berbagi membelikan hewan kurban baik sapi maupun kambing. Kemudian disembelih untuk kaum miskin yang mungkin sepanjang tahun hanya menikmati daging beberapa kali.

Namun demikian, esensi terpenting kontinuitas pengorbanan dan kepedulian kita kepada sesama manusia yang tak mampu dan membutuhkan. Jadi, bukan sekadar daging kurban, tetapi bantuan untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan. Karena itu sangat diperlukan bantuan kail berupa kelanjutan pendidikan. Kemudian juga, bantuan modal untuk bisa mandiri.

Pencerahan untuk berpikir dan mengubah keadaan. Jadi, pengorbanan dan bantuan yang secara kasat mata diberikan kepada kelompok masyarakat kurang mampu, pada dasarnya, untuk kemajuan bangsa dan negara yang 73 tahun lalu diperjuangkan para pendiri bangsa tersebut.

Begitu pula para pemimpin dan penyelenggara negara harus berkomitmen kuat. Mereka harus berkorban tidak memanfaatkan fasilitas. Jangan gunakan kesempatan yang mungkin terbuka untuk memperkaya diri sendiri. Contoh perilaku dan etika para pejabat serta peneyelenggara yang menunjukkan empati dan kepedulian pada kepentingan rakyat banyak akan ditiru dan menjadi pegangan masyarakat.

Komentar

Komentar
()

Top