Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Alat Olahraga I Produk Olahraga RI di Pasar Global Berada di Urutan 26

Penggunaan "Brand" Lokal Minim

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah mendorong penggunaan produk lokal bagi seluruh aktivitas keolahragaan di Indonesia. Pasalnya, hingga kini, brand impor masih dominan membanjiri pasar dalam negeri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut market share global produk olahraga RI masih berada di urutan 26. Sedangkan untuk pasar domestiknya, impor periode Januari-Juli sebesar 79 juta dollar AS, sementara nilai ekspor untuk periode yang sama hanya 53 juta dollar AS.

"Artinya, kita defisit. Ini yang harus kita ubah ke depannya," ungkap Menperin dalam acara Penandatanganan MoU tentang Pengembangan Sektor Industri dalam Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan antara Kemenperin dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga tentang di Jakarta, Jumat (4/9).

Menperin mengingatkan agar kerja sama dengan Kemenpora berlanjut ke asosiasi penggunaan produk olahraga. Tidak hanya sebatas di MoU."Jangan hanya seremonial saja. Harus ada tindak lanjutnya. Saya minta bu Dirjen (Dirjen IKMA-Kemenperin) untuk kawal ini," tegas Menperin.

Menperin Agus mengatakan sebenarnya alat-alat olahraga hasil produksi lokal sudah banyak di pasaran, tetapi brand-nya masih kalah. Hal lainnya karena memang minim sosialisasi, sehingga yang dikenal lebih banyak brand luar.

"Sayang, Negara sebesar ini dengan industri manufaktur yang sudah tumbuh, tetapi alat-alat olahraganya masih banyak dari luar. Market Share di pasar global juga jauh dari fakta bahwa kita sebagai Negara dengan manufaktur yang besar,"tambah Menperin.

Untuk memperkuat brand lokal, ke depannya Kemenperin akan rutin memfasilitasi kemitraan antara produsen alat olahraga dengan induk cabang olahraga. Terlebih lagi dalam beberapa waktu ke depan akan banyak gelaran olahraga yang tentunya membutuhkan banyak alat olahraga.

Ditegaskan Menperin, industri alat olahraga merupakan salah satu bagian penting yang menjadi fokus dalam pembinaan dan pengembangan olahraga nasional. Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, industri alat olahraga yang masuk dalam kategori industri aneka merupakan salah satu sektor dari sepuluh industri prioritas nasional yang pengembangannya mendapat akselerasi," paparnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan akan memperkuat sosialisasi ke asosasi-asosiasi olahraga agar meningkatkan penggunaan brand lokal.

"Saya sepakat dengan pak Menperin agar kerja sama ini harus ada langkah nyatanya. Kita kawal bersama karena kebiasaan kita selama hanya hanya sebatas MoU saja, setelah itu selesai. Ke depan tidak boleh lagi," tandas Zainudin.

Miliki Keunggulan


Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA)-Kemenperin, Gati Wibawaningsih menjelaskan potensi industri alat olahraga kita, ditopang dengan ketersediaan sumber daya alam seperti karet, kulit dan kayu yang bisa dijadikan sebagai bahan baku. "Industri ini juga dinilai memiliki keunggulan kompetitif karena didukung dengan sumber daya manusia terampil dan pemanfaatan teknologi yang modern," ungkap Gati.

Kemenperin mencatat, saat ini jumlah industri alat olahraga skala menengah dan besar di Indonesia sebanyak 66 unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja hingga 11.626 orang. "Cakupan usaha industri alat olahraga mempunyai jumlah yang banyak, yaitu mencakup usaha pembuatan berbagai alat olahraga hingga peralatan pusat kebugaran atau peralatan atletik dan matras," pungkasnya.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top