Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengetesan Covid-19 yang Dilakukan BIN Sangat Ketat

Foto : Istimewa

Iustrasi. Logo BIN.

A   A   A   Pengaturan Font

Terkait masalah akurasi hasil tes, Tjahjosangat memahami. Namun, untuk tes yang dilakukan BIN, sepengatahuan dia, dalam melakukan proses uji spesimen, laboratorium BIN menggunakan 2 jenis mesin real time PCR, yaitu jenis Qiagen dari Jerman dan jenis Thermo Scientific PCR dari Amerika Serikat.

Laboratorium BIN ini telah memiliki sertifikat Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang telah didesain mengikuti standar protokol laboratorium serta telah dilakukan proses sertifikasi oleh lembaga sertifikasi internasional, World Bio Haztec dari Singapore.

"Tidak hanya itu BIN juga melakukan kerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman untuk standar hasil tes, sehingga layak digunakan untuk analisis Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang sesuai standar," katanya.

Tjahjo menambahkan BIN menerapkan ambang batas standar hasil PCR Test yang lebih tinggi dibandingkan institusi atau lembaga lain yang tercermin dari nilai Ct qPCR atau ambang batas bawah 35. Namun untuk mencegah OTG lolos screening maka BIN menaikkan menjadi 40. Termasuk melakukan uji validitas melalui triangulasi 3 jenis gen yaitu RNP/IC, N dan ORF1ab.

"Terkait fenomena hasil test swab positif menjadi negatif, Dewan Analis Strategis Medical Intelligence BIN juga termasuk jaringan intelijen di WHO telah menjelaskan itu bukan hal yang baru," kata dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top