Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengenalan Literasi Sejak Dini Akan Lahirkan SDM Unggul

Foto : Istimewa

Talk show publik Perpusnas, yang mengangkat tema Meniti Jalan Literasi Untuk Wujudkan SDM Unggul Indonesia Maju.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keberadaan perpustakaan kini semakin sentral di era teknologi yang kian berkembang laju. Sehingga, Perpustakaan Nasional yang menjadi motor gerakan budaya baca dan literasi tak henti-hentinya mengampanyekan gerakan literasi yang niscaya akan menghasilkan SDM unggul untuk Indonesia maju.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Deni Kurniadi, dalam Talk Show Publik Perpusnas, yang mengangkat tema "Meniti Jalan Literasi Untuk Wujudkan SDM Unggul Indonesia Maju" menyampaikan sejumlah pencapaian Perpusnas dalam ikut memajukan anak-anak muda, generasi baru Indonesia agar semakin hebat. Di tengah masa pandemi seperti saat ini, ia mengatakan bahwa literasi sangat ampuh membantu memulihkan ekonomi dan reformasi sosial.

Gerakan literasi berbasis inklusi sosial yang belakangan ini menjadi nadi utama Perpusnas, berdiri di atas empat sendi, yakni tersedianya akses kepada sumber-sumber bahan bacaan terbaru, kemampuan memahami secara tersirat dan tersurat, kemampuan menghasilkan ide-ide, gagasan, kreativitas dan inovasi baru, dan kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi khalayak banyak, sesuai dengan RPJMN 2020-2024.

"Sebagai pusat ilmu pengetahuan, Perpusnas juga mampu mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat. Juga, perpustakaan pengembangkan potensi literasi masyarakat sesuai dengan kebutuhan setempat. Perpustakaan juga adalah pusat kebudayaan, untuk melestarikan dan memajukan kebudayaan," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/12).

Ia juga menggarisbawahi bahwa perpustakaan kini juga sudah berkontibusi nyata pada penambahan pendapatan keluarga dan masyarakat melalui sejumlah kegiatan kreasi yang diselenggarakan di setiap daerah. Semua peran sentral ini kemudian membawa perpustakaan sebagai ruang berbagi pengalaman, ruang belajar kontekstual dan ruang berlatih keterampilan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top