Pengembangan Stasiun MRT Gunakan 'Creative Financing'
Arsip. Bor terowongan (tunnel boring machine) pembangunan jalur MRT Jakarta fase 2A CP 203 di terowongan bawah tanah Stasiun Kota, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Foto: ANTARA/Khaerul IzanJAKARTA - Untuk mengembangkan kawasan sekitar stasiun MRT akan digunakan dana yang diciptakan melalui creative financing. "Jadi, tidak menggunakan
biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional," tutur Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, Kamis (22/8).
"Kami coba meng-create dari inovasi anak-anak muda MRT Jakarta. Ini akan memberikan ruang bagi pemerintah untuk bisa mengalokasikan dana ke area vital lainnya," ujarnya. Fase 1 MRT Jakarta dibangun dengan pendanaan yang didukung Japan International Cooperation Agency (JICA).
Besaran dukungan pendanaan untuk membiayai proyek fase dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sebesar 125 miliar yen atau sekitar 16 triliun rupiah.
Lalu, fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar 22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang melalui JICA. Menurut Tuhiya, PT MRT Jakarta mendapat mandat dari Pemerintah Provinsi Jakarta untuk membangun kawasan-kawasan yang menjadi tumpuan konektivitas. Ini antara moda transportasi dengan bangunan dan moda transportasi dengan ruang terbuka.
Adapun beberapa kawasan sudah dibenahi antara lain kawasan Dukuh Atas yang difasilitasi dengan jalur pedestrian atau jalur pejalan kaki serta jembatan. Tujuannya, supaya terkoneksi antara LRT dan semua moda transportasi.
Kemudian di Blok M dibenahi dengan membangun taman literasi. Di Lebak Bulus dibangun lokasi parkir dan tumpangan (park and ride). Ini menghubungkan juga stasiun Lebak Bulus dengan area bangunan sekitar. "Ini dalam rangka memudahkan publik menjangkau tujuannya," jelas Tuhiyat.
Tuhiyat menuturkan, MRT Jakarta yang kini memasuki tahun keenam, terus melakukan perbaikan. Tujuannya, agar moda bisa tiba tepat waktu. Dia juga bekerja sama dengan seluruh penyedia layanan transportasi. Hal ini terutama area selatan yang dekat dengan stasiun Lebak Bulus dan Fatmawati.
"Untuk menjangkau para pelanggan atau kelompok pelanggan, kami angkut menuju stasiun terdekat sehingga mereka bisa parkir di area setempat, tidak masuk ke pusat kota," ujar Tuhiyat. Dia lalu membahas terkait jumlah penumpang per hari MRT saat ini melebihi 100.000 penumpang. Capaian tersebut melampaui target Pemprov Jakarta sebanyak 97.000 penumpang per hari.
Berita Trending
- 1 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 2 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 3 Cagub DKI Pramono Targetkan Raih Suara di Atas 50 Persen di Jaksel saat Pilkada
- 4 Pelaku Pembobol Ruang Guru SMKN 12 Jakut Diburu Polisi
- 5 Panglima TNI Perintahkan Prajurit Berantas Judi “Online”
Berita Terkini
- Cuaca Akhir Pekan, Hujan Petir Berpotensi Terjadi di Sejumlah Kota Besar
- Spanyol Menang Tipis 2-1 di Kandang Denmark
- Dukungan Marketplace Bagi Penjual Lokal Dorong Pertumbuhan
- Ancaman Bom Unpar, Polda Jabar Buru Pelaku Penebar Teror
- Mantap! Stasiun UI Bakal Dibangun Jadi Stasiun Modern dengan Fasilitas Komersial Lengkap