Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Link&Match

Pengembangan AI Sesuaikan Kebutuhan Industri

Foto : Koran Jakrta/Muhamad Ma'rup

Plt. Direktur Jenderal Dikti Ristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nizam

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kegiatan riset dan pengembangan bidang artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan harus sesuai dengan kebutuhan industri. Tanpa itu, akan sulit untuk menumbuhan aktivitas ekonomi atau pembangunan. Demikian disampaikan Plt Direktur Jenderal Dikti Ristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nizam, dalam webinar terkait AI, di Jakarta, Rabu (27/10).

"Kita ingin riset-riset bersinergi dengan kebutuhan industri," ujarnya. Dia mengatakan, perguruan tinggi harus bekerja sama dengan industri dalam membangun proyek-proyek AI yang berdampak besar. Nizam mengingatkan, pengembangan SDM di bidang teknologi digital harus beriringan dengan proses hilirisasi produk riset.

Dalam proses ini, perlu keterlibatan industri baik skala UMKM maupun perusahaan besar. "Kalau itu terjadi, pemanfaatan AI untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia akan pesat," jelasnya.

Lebih jauh, Nizam menekankan, SDM di bidang teknologi digital juga perlu disiapkan.

Saat ini ada 1.018 perguruan tinggi memiliki program studi yang relevan dengan teknologi digital. Adapun jumlah mahasiswa di bidang teknologi digital sekitar 600.000. Kementerian terus mendorong pengembangan SDM bidang teknologi digital.

Dia menurutkan, sebanyak 13.046 mahasiswa telah mengikuti program microcredentials dan magang bersertifikat 20 SKS dalam satu semester. Untuk pelatihan industri dengan bobot kurang dari 20 SKS diikuti sebanyak 62.360 mahasiswa.

Melalui Kedaireka ada 10.950 mahasiswa. Kemudian, ada 3.000 yang mengikuti pelatihan dengan mitra industri melalui Kedaireka akademi. "Jadi banyak upaya kita untuk mengakselerasi talenta digital ini," tambah Nizam. Dia menambahkan, untuk mendukung proses pengembangan AI perguruan tinggi, perlu juga kesiapan infrastruktur. Kementerian telah menyiapkan 5 super komputer.

Selain itu, ada 7 perguruan tinggi yang tergabung dalam AI Research Consortium yang memiliki super komputer. Infrastruktur tersebut diharapkan dapat mendukung pelatihan-pelatihan dan proyek-proyek para mahasiswa. "Dengan demikian, mahasiswa dari PT mana pun yang infrastrukturnya belum siap bisa menggunakan super komputer Ditjen Dikti," tandasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top