Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

Pengembang Optimistis Pasar Properti Bisa Tumbuh

Foto : ANTARA /Lucky R
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Intiland Development Tbk (DILD) h optimistis pasar properti masih bisa tumbuh pada tahun ini. Perseroan pun akan meluncurkan proyek baru pada tahun ini. Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development, Archied Noto Pradono, mengatakan penjualan Perseroan tahun ini akan dihadapkan dengan tahun politik. "Namun, pasar properti kami untuk di Jakarta dan Surabaya masih ada," ungkap dia di Jakarta, Jumat (2/3). Saat ini, Perseroan memiliki lahan eksisting sekitar 2.000 hektare, meliputi Jakarta dan Surabaya.

Perseroan pun belum akan menambah lahan baru dan masih fokus pada kedua wilayah tersebut. Pada tahun ini Perseroan akan meluncurkan dua proyek baru yang ada di Jakarta dan Surabaya.Di Jakarta berada di kawasan Jalan TB Simatupang, yakni proyek kawasan terpadu (mixed use). "Proyek ini membidik segmen menengah," ujar dia. Rencananya, Perseroan akan menambah dua tower apartemen secara bertahap. Proyek ini juga akan diluncurkan pada kuartal IV-2018 membidik segmen menengah.

Saat ini rencana pengembangan proyek tersebut masih dalam proses perizinan. Sementara untuk proyek di Surabaya, yakni Terra Dharmo Harapan akan dibangun di atas lahan seluas 6 hektare. Dalam proyek ini, Perseroan berinvestasi untuk lahan senilai 1 triliun rupiah. Proyek ini akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2018. Dalam pengerjaannya untuk tahap pertama, Perseroan akan menawarkan unit apartemen dengan harga 500 juta rupiah hingga 2 miliar rupiah. "Marketing Sales" Pada tahun ini Perseroan menargetkan marketing sales di tahun ini sebesar 3,3 triliun rupiah.

Target marketing sales Perseroan tahun ini meningkat 15 persen dibandingkan capaian sepanjang 2017 sebesar 2,93 triliun rupiah. Perhitungan target marketing sales tersebut hanya berasal dari hasil penjualan unit properti. Perseroan tidak memperhitungkan perolehan dari pendapatan berulang (recurring income) yang berasal dari segmen properti investasi. "Kami hanya menetapkan target marketing sales dari penjualan proyek-proyek di tiga segmen, yakni mixed-use and high rise, landed residential, dan industrial estate," jelasnya. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top