Pengelolaan Makro Ekonomi
Kelompok masyarakat yang tidak terpengaruh penurunan daya beli adalah menengah atas. Kelompok ini meskipun jumlahnya sedikit, mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan konsumsi. Pertumbuhan konsumsi berkontribusi sekiar 60 persen terhadap PDB.
Persoalannya, sejauh mana membaiknya indikator makro ekonomi mampu memberi efek positif terhadap pergerakan ekonomi sektor riil. Ini terutama dalam kontribusi pengurangan kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan penguatan daya beli rumah tangga.
Untuk mengefektifkan kemampuan pemerintah dalam menjalankan program pengentasan kemiskinan, kesenjangan ekonomi dan penguatan daya beli rumah tangga, tidak cukup hanya mengandalkan stabilitas makro ekonomi. Kebijakan fiskal juga harus diarahkan pada pencapaian fungsi anggaran dalam mewujudkan stabilisasi, alokasi, dan distribusi secara efektif.
Dari sisi alokasi anggaran, belanja negara yang nilainya terus naik setiap tahun harus membawa kabar gembira bagi rakyat dan benar-benar mampu menurunkan kemiskinan serta ketimpangan ekonomi. Tentu saja ini menuntut kepiawaian pemerintah mengelola anggaran.
Ini terutama pada pengelolaan anggaran infrastruktur dan keuangan daerah. Ini termasuk anggaran dana desa yang memiliki peran penting dalam mendorong penguatan ekonomi rakyat dan daerah. Anggaran infrastruktur harus didesain untuk mampu membangun infrastruktur yang mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi inklusif.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya