Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Barang Milik Negara

Pengelolaan Aset Harus Memberi Nilai Tambah

Foto : ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (25/9). Sri Mulyani membahas masalah strategi optimalisasi manajemen Barang Milik Negara (BMN) dalam pengelolaan fiskal.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan aset yang termasuk dalam Barang Milik Negara (BMN) harus bisa dikelola dengan baik. Tanpa pengelolaan baik, aset yang dimiliki tak dapat memberikan nilai tambah, melainkan hanya menjadi monumen tidak bermanfaat.

"Di negara maju, tidak ada uang, barang, dan modal yang menganggur, semuanya dipaksa bekerja keras untuk menghasilkan nilai. Kita harus bisa seperti itu, jangan sampai ada satu barang pun yang dibiarkan begitu saja," ujarnya saat memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (25/9).

Baca Juga :
Literasi Keuangan

Dalam kuliah itu, dia mengungkapkan dibutuhkan strategi khusus untuk optimalisasi manajemen barang milik negara dalam pengelolaan kebijakan fiskal. Menkeu menerangkan, Kementerian Keuangan menerima mandat dari Undang-undang untuk memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan menjadi barang harus diadministrasikan dan didayagunakan secara maksimal.

Meski demikian, tak jarang dia menemukan infrastruktur yang telah dibangun oleh instansi tertentu dengan uang negara akhirnya justru tidak terpakai secara maksimal. Pasalnya, ada ketidaksinkronan antara instansi yang membangun dengan pemerintah daerah yang diberikan wewenang untuk mengelolanya. "Itu sering terjadi di beberapa daerah.

Baca Juga :
Pelayaran Perdana

Makanya proses perencanaan menjadi penting," terangnya. Data terbaru pada 2017 menunjukkan, dari total kekayaan negara, sekitar 38 persen diantaranya berupa BMN atau senilai 2.034,80 triliun rupiah. Jumlah ini tidak termasuk hasil revaluasi aset pada 2017. Dari segi komposisinya, dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan yang signifikan pada jumlah BMN yang berupa peralatan mesin dan infrastruktur.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top