Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tata Niaga Ternak

Pengawasan Distribusi Sapi Diperketat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengawasi jalur distribusi sapi di Tanah Air, baik antara pulau maupun ternak impor. Selain penjualan secara manual, kementan juga mendorong skema pendistribusian melalui daring (dalam jaringan) atau online untuk alasan efisiensi.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita menyatakan pihaknya terus berupaya mewujudkan swasembada pangan dengan memperpendek alur distribusi dan menetapkan harga eceran terendah. Langkah itu dimaksudkan agar biaya distribusi tidak tinggi sehingga dapat menekan harga ke konsumen.

"Pengawasan dan pemantauan proses sistem logistik dan supply chain tersebut akan dioptimalkan melalui penguatan data dan informasi peternakan dan kesehatan hewan yang dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat," ungkapnya melalui keterangannya saat seminar bertajuk Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Untuk Pencapaian Swasembada Daging Sapi Dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional di Padang, Sumatera Barat, Senin (7/8).

Hal tersebut, sambung Ketut, dilakukan melalui pengembangan sistem jaringan informasi di daerah sentra produksi dan wilayah konsumsi untuk memantau perkembangan populasi, produksi, ketersediaan dan distribusi ternak serta produk ternak secara aktual dan akurat dan terintegrasi antar pemangku kepentingan. Dengan demikian kebijakan pengendalian distribusi dan ketersediaan daging nasional untuk ketahanan pangan nasional dapat dipenuhi.

Pemerintah saat ini juga sedang memperbaiki sistem logistik dan rantai pasokan atau supply chain untuk komoditas sapi dan daging sapi melalui langkah-langkah berupa pengadaan dan operasionalisasi kapal ternak yang didesain memenuhi standar animal welfare, mengubah struktur pasar, meningkatkan harga di peternak dan harga yang lebih rendah di tingkat konsumen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top