Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Pengusaha Prancis Tertarik Berinvestasi di Nusantara

Pengawas Asing untuk Jamin Kualitas Proyek IKN

Foto : ISTIMEWA

JOKO WIDODO Presiden RI - Nanti kalau jelek gimana kualitasnya? Kalau hanya 1-2 yang mengarahkan, yang bisa mengontrol, mengawasi supaya hasilnya bisa kualitas baik kenapa tidak.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penggunaan tenaga kerja asing sebagai pengawas demi menjamin kualitas hasil pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu memang sudah diusulkan dalam sejumlah rapat dengan catatan hanya menggunakan pengawas tenaga asing dalam jumlah terbatas.

"Nanti kalau jelek gimana kualitasnya? Kalau hanya 1-2 yang mengarahkan, yang bisa mengontrol, mengawasi supaya hasilnya bisa kualitas baik kenapa tidak," ujar Presiden Jokowi kepada awak media selepas meninjau Pasar Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (15/6).

Seperti dikutip dari Antara, Presiden Jokowi menampik anggapan bahwa penggunaan tenaga asing sebagai pengawas menjadi cara untuk menggaet masuknya investasi asing dalam proyek IKN Nusantara.

"Ndak, ndak, ya karena kita ingin menaikkan level kualitas kita. Jangan sampai nanti hasilnya kayak SD Inpres, mau?" kata Jokowi.

Dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR di Jakarta, Jumat (9/6), pekan lalu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku terpaksa harus menggunakan orang asing untuk mengawasi kualitas proyek di IKN Nusantara.

"Kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sudah lapor Presiden, pengawas itu kita dengan terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai 'bule-bule' untuk menjaga kualitas. Jadi, jangan nanti Istana Presiden itu jadi, tapi kualitasnya tidak bagus," ujar Luhut saat itu.

Ditawarkan ke Investor

Luhut yang juga Ketua Satgas Percepatan Investasi di IKN itu menjelaskan telah mengidentifikasi rencana pengembangan, skema insentif, dan model bisnis, hingga status tanah di IKN untuk ditawarkan kepada para investor.

IKN Nusantara dibangun dengan landasan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara yang resmi disahkan pada 18 Januari 2022.

Sebelumnya, Deputi bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN (OIKN) Nusantara, Agung Wicaksono, mengatakan pihaknya menerima 4 letter of intent (LOI) dari para pengusaha Prancis yang berkunjung ke IKN, Senin (13/6). Dalam dunia usaha, LOI adalah tanda keseriusan karena berisi kesepakatan para pihak untuk bertukar informasi, termasuk informasi-informasi penting yang tidak tersedia begitu saja.

"Tadi saya menerima letter of intentdari perusahaan energi, dan adalah LOI keempat yang kami terima dari 20 perwakilan perusahaan Prancis yang berkunjung ke IKN pada hari ini," kata Agung.

Ia melanjutkan, para pengusaha Prancis meminta informasi dan dokumen sehingga bisa menyiapkan proposal investasinya. "Setelah itu bergulir terus. Mereka akan menghitung angka-angka, rencana bisnis, studi kelayakannya, setelah itu mudah untuk negosiasi dan kemudian menghasilkan investasi," ujar Agung.

Pada kesempatan itu juga Presiden Direktur Sinarmas LDA Maritime, Matthieu Lavoine mengatakan pihaknya bangga bisa berkunjung ke IKN dan melihat kemajuan pembangunan yang sudah berlangsung.

"Kami juga sangat berharap menjadi bagian sejarah Indonesia dalam membangun Ibu Kotanya yang baru bila kelak benar-benar bisa mewujudkan investasi di sini," kata Lavoine.

Sinarmas Louis Dreyfuss Armateurs Maritime atau SLM adalah perusahaan patungan antara Sinarmas dan Louis Dreyfus Armateurs. SLM menyediakan jasa logistik terpadu dan perusahaan pelayaran yang menawarkan jasa pengangkutan kargo curah dan layanan pelabuhan di seluruh Indonesia.

Sejak mulai bertugas hampir enam bulan lalu, OIKN telah menerima 233 LOI. Hampir separuh dari jumlah itu berasal dari pengusaha di Tanah Air, baru kemudian dari Malaysia 16 LOI, Tiongkok 15, Singapura 22, Jepang 26, Amerika Serikat 9, United Kingdom (UK) 3, Prancis 4, Korea Selatan, Finland, dan UEA mengirim 2 LOI.

Kemudian masing-masing satu LOI Filipina, Luksemburg, Thailand, Jerman, Spanyol. Kanada, dan Brunei Darussalam.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top