Pengaruh Meredanya Perang Dagang

JAKARTA - Kurs rupiah pada perdagangan Selasa (6/11) diperkirakan stabil dengan kecenderungan melanjutkan apresiasi karena meredanya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok setelah kedua pemimpin negara itu bersedia melakukan pembicaraan.

"Presiden AS dan Tiongkok telah menyelesaikan percakapannya terkait hubungan dagangnya. Hal itu menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan negara berkembang," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (5/11).

Kendati demikian, lanjut dia, belum ada informasi resmi terkait percakapan pimpinan dua negara itu membuat apresiasi mata uang rupiah relatif terbatas.

Pergerakan nilai tukar rupiah sendiri yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat 14 poin ke level 14.967 rupiah per dollar AS dibandingkan posisi sebelumnya 14.981 rupiah per dollar AS.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan sentimen dari dalam negeri yang positif turut berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah.

"Ekonomi Indonesia yang masih tumbuh memberi harapan bahwa stabilitas ekonomi kita terjaga setelah sempat dilanda kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat perang dagang," katanya. Ant/E-9