Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ricuh “May Day”

Pengakuan Aktivis Anarcho Syndicalism

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Meskipun terlihat bangga dengan hadirnya nama Anarcho Syndicalisme di berbagai media di Indonesia, Lugius juga terlihat terkejut atas akibat yang ditimbulkan oleh aksi Anarcho Syndicalism. Dia juga sepakat kalau seharusnya anggota Anarcho Syndicalism bukanlah anak-anak di bawah umur seperti yang ditangkap polisi saat aksi May Day. Lugius tidak menampik, bisa saja ada orang yang memanfaatkan nama Anarcho Syndicalism pada aksi hari buruh.

Sebelumnya di grup tertutup Facebook Anarcho Syndicalism, pada 11 April 2019, Lugius telah memperingatkan," Teman-teman harus tahu bahwa pekerja pada beberapa Federasi Serikat Pekerja di Jakarta bukan bagian dari uni anarko-sindikalis.

Menurut Lugius, Pekerja dari Federasi Serikat Pekerja di Jakarta memiliki catatan permusuhan dengan Persaudaraan Pekerja Anarko Sindikalis (PPAS) dan bahkan menerima pendanaan dari Ford Foundation (yang dianggap kapitalis, red).

Dengan kata lain, Lugius menyatakan bahwa pada Hari Buruh atau May Day di Jakarta, sebenarnya PPAS tidak terjun khusus beraksi. Pernyataan Lugius ini diperkuat oleh Anarcho Syndicalism di laman Facebook-nya. Menurut laman tersebut , Jakarta Indonesia bukanlah salah satu tempat yang dipilih oleh Anarcho Syndicalism untuk berunjuk rasa saat hari buruh. Ant/P-6

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top