Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Filipina

Pengadilan Izinkan Maria Ressa Pergi ke Norwegia

Foto : AFP/JOEL SAGET

Maria Ressa

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Pengadilan Filipina pada Jumat (3/12) memutuskan bahwa jurnalis Maria Ressa tidak berisiko melarikan diri dan ia dapat melakukan perjalanan ke Norwegia untuk menerima anugerah Nobel secara langsung dalam sebuah upacara di Oslo pekan depan.

"Tinjauan menyeluruh atas kasus tersebut menunjukkan bahwa Ressa berhasil membuktikan bahwa perjalanan yang diajukannya ke Oslo, Norwegia, dari 8 Desember 2021 hingga 13 Desember 2021 diperlukan dan mendesak," demikian bunyi putusan pengadilan.

Putusan itu dikeluarkan pengadilan banding yang menangani kasus pencemaran nama baik di dunia maya terhadap pemimpin redaksi situs berita Rappler, setelah mereka menolak klaim oleh Jaksa Agung Jose Calida yang mengatakan bahwa Ressa berisiko melarikan diri.

Sebelumnya Jaksa Agung Calida berargumen bahwa kritik berulang yang dilontarkan Ressa terhadap sistem hukum Filipina menunjukkan bahwa dia akan mencoba untuk menghindari hukum dan ia bersikeras bahwa Ressa dapat menghadiri upacara Nobel secara virtual.

Tapi pengadilan tidak setuju atas agumen.

"Dalam keadaan seperti itu, Ressa tidak bisa begitu saja memanfaatkan aplikasi teknologi yang tersedia dan perlunya kehadiran Ressa di upacara pemberian anugerah Nobel Perdamaian sudah cukup dijelaskan serta tidak ada pilihan baginya untuk menerima anugerah secara virtual atau melalui perwakilan," tegas pengadilan.

Dalam putusannya, pengadilan juga mengatakan bahwa Ressa tidak berisiko melarikan diri karena ia telah melampirkan rencana perjalanannya yang telah dikonfirmasi, termasuk jadwal kepulangannya pada 13 Desember.

Putusan pengadilan itu disambut baik oleh Ressa yang pada Kamis (2/12) lalu baru kembali ke Filipina dari Amerika Serikat di mana dia memberikan serangkaian kuliah di Universitas Harvard dan merayakan liburan Thanksgiving bersama kerabat yang tinggal di AS.

"Terima kasih telah mengembalikan hak saya untuk bepergian," kata jurnalis berusia 58 tahun itu.

Raih Nobel

Bulan lalu, Komite Nobel memilih Ressa sebagai salah satu pemenang anugerah perdamaian bergengsi bersama dengan jurnalis Russia, Dmitry Muratov. Keduanya, menurut Komite Nobel Norwegia, diberi Nobel atas upaya mereka untuk menjaga kebebasan berekspresi, yang merupakan prasyarat bagi demokrasi.

Ressa adalah penerima Nobel Filipina pertama. Ressa dan Muratov dijadwalkan akan menghadiri upacara penganugerahan Nobel di ibu kota Norwegia pada 10 Desember.

Situs web Ressa secara kritis mengikuti dengan cermat perang Presiden Rodrigo Duterte terhadap narkoba yang telah menewaskan ribuan orang. Pendukung HAM dan kebebasan pers mengatakan bahwa Duterte berupaya memberangus wartawan yang melaporkan perang narkoba yang kontroversial di pemerintahannya, termasuk mengincar Ressa.

Pada Juni 2020, Ressa dan seorang mantan rekannya dihukum karena pencemaran nama baik dunia maya. Mereka menghadapi hukuman 6 tahun penjara dan saat ini bebas dengan jaminan sambil menunggu banding. RFA/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top