Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Penerima Kedua Transplantasi Ginjal Babi Meninggal Dunia

Foto : ISTIMEWA

Lisa Pisano, 54 tahun, sebelum menjalani operasi.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Dokter bedah di New York University (NYU) Langone Health pada Selasa (9/7), mengumumlan seorang wanita New Jersey berusia 54 tahun penerima transplantasi ginjal babi yang direkayasa secara genetik, dan telah hidup dengan organ tersebut selama 47 hari, pada Minggu (7/7) meninggal dunia. Dia merupakan orang kedua yang menerima transplantasi ginjal babi.

Dikutip dari The Straits Times, pasien, Lisa Pisano, dalam kondisi kritis, menderita gagal ginjal dan jantung. Ia menerima ginjal babi pada tanggal 12 April, hanya delapan hari setelah pemasangan pompa jantung mekanis.

Dokter bedah terpaksa mengangkat ginjal tersebut pada tanggal 29 Mei setelah ginjal tersebut rusak akibat aliran darah yang tidak memadai terkait dengan pompa jantung. Setelah operasi pengangkatan ginjal, Pisano kembali menjalani dialisis ginjal, tetapi akhirnya dipindahkan ke perawatan rumah sakit.

Pisano tercatat dalam sejarah medis sebagai orang pertama yang menggunakan pompa jantung dan diketahui juga telah menerima transplantasi organ. Pasien dengan gagal ginjal biasanya tidak memenuhi syarat untuk menerima pompa jantung karena risiko kematian yang tinggi.

Kontribusi Besar

Direktur NYU Langone Transplant Institute, Robert Montgomery, mengatakan Pisano telah memberikan kontribusi besar terhadap bidang xenotransplantasi yang sedang berkembang, yaitu transplantasi organ dari satu spesies ke spesies lain.

"Kontribusi Lisa terhadap pengobatan, pembedahan, dan xenotransplantasi tidak dapat dilebih-lebihkan," kata Montgomery.

"Keberaniannya memberi harapan kepada ribuan orang yang hidup dengan gagal ginjal atau jantung stadium akhir yang dapat segera memperoleh manfaat dari pasokan organ alternatif."

Pasien pertama yang menerima ginjal dari babi hasil rekayasa genetika adalah Richard Slayman, 62 tahun, yang menjalani prosedur itu pada bulan Maret di Mass General Brigham di Boston. Meskipun ia cukup sehat untuk dipulangkan dua minggu setelah operasi, dia, seperti halnya Pisano, menderita masalah medis yang rumit dan meninggal dalam waktu dua bulan.

Meskipun bidang xenotransplantasi telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, prosedurnya masih bersifat eksperimental. Hanya pasien yang sakit parah sehingga tidak memenuhi syarat untuk menerima organ manusia, dan berisiko meninggal tanpa perawatan, yang diizinkan untuk menerima organ hewan.

Dua transplantasi ginjal dari babi yang dimodifikasi secara genetik pada tahun 2024 telah disetujui berdasarkan program penggunaan belas kasih atau perluasan akses, dari Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top