Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bantuan Sosial | Para Pendamping PKH Sangat Berperan

Penerima Bansos Diharapkan Segera Bisa Mandiri

Foto : ISTIMEWA

Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita.

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita berharap para penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah nantinya bisa graduasi sejahtera mandiri, sehingga sehingga bisa memberikan kontribusi lebih kepada keluarga, dan lingkungan sekitarnya.

Mensos mengatakan hal tersebut saat memantau penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Selasa (19/2). Dalam kesempatan ini, Agus juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada KPM PKH Graduasi Sejahtera Mandiri.

"Hari ini saya bangga melihat Ibu Siti Jariah yang menyatakan graduasi sejahtera mandiri atau keluar dari kepesertaan PKH secara sukarela karena telah mandiri secara ekonomi sehingga tidak tergantung lagi bantuan PKH," kata Mensos dihadapan sekitar 1.000 KPM PKH.

Mensos mengatakan pemerintah memberikan bansos PKH salah satunya untuk untuk meningkatkan taraf hidup Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan.

Pada kesempatan itu, Mensos menyerahkan sertifikat graduasi sejahtera mandiri sebagai bentuk penghargaan Kemensos. Penyerahan sertifikat berlangsung dihadapan para KPM PKH Kota Bekasi. Selain Siti, KPM PKH Graduasi Sejahtera Mandiri yang menerima sertifikat adalah Ibu Hartanyo, warga Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, yang sukses membuka usaha kedai es kelapa muda.

Siti Jariah adalah warga Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Ibu empat anak ini awalnya ibu rumah tangga biasa. Suaminya bekerja sebagai sopir.

Pada tahun 2015, seiring dengan bimbingan dan pendampingan dari Pendamping PKH, ia mulai memberanikan diri berjualan lontong sayur dan gado-gado. Dengan modal 500 ribu rupiah ia memulai usaha di pinggir jalan, tak jauh dari sebuah toko waralaba yang cukup ramai pengunjung.

"Ada tempat kecil banget dan kotor. Sangat tidak layak karena orang sering buang sampah sembarangan di situ. Tapi saya sudah tertekad saya harus bekerja demi anak-anak. Akhirnya uang 300 ribu rupiah itu saya pakai untuk membersihkan lokasi jualan, dan yang 200 ribu rupiah saya belanjakan bahan makanan," katanya.

Siti membuka usaha mulai pukul 06.00 hingga 13.00 WIB. Ia menyajikan lontong sayur, gado-gado, dan tambahan dagangan titipan warga yakni kue-kue basah. "Alhamdulillah usaha terus berkembang, saya juga menerima katering untuk acara-acara kantor hingga pernikahan. Pelanggan juga banyak, dari Mas Judika penyanyi sampai Pak Deddy Mizwar mampir ke warung saya," ujarnya.

Peran Pendamping

Menteri Sosial mengatakan keberhasilan KPM PKH graduasi sejahtera mandiri tak lepas dari pendampingan yang dilakukan oleh para Pendamping PKH. Pendampingan PKH mencakup pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) minimal sekali dalam satu bulan.

Dalam pertemuan P2K2, Pendamping PKH memberikan penyuluhan tentang kesehatan, gizi, pendidikan, sosial ekonomi, perlindungan anak, dan kesejahteraan sosial.

Di bidang kesehatan dan gizi, KPM mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan, gizi ibu hamil dan pemeriksaan kehamilan, menyusui dan layanan kesehatan setelah kehamilan, serta kebersihan lingkungan. "Para KPM juga mendapatkan pendampingan sosial ekonomi misalnya tentang bagaimana mengatur sumber dana yang terbatas, strategi menabung, strategi memulai usaha sendiri, kewirausahaan dan pemasaran," tambahnya.

Di bidang pendidikan KPM diarahkan untuk menjadi orang tua yang sukses, memahami perilaku belajar anak usia dini, menumbuhkan perilaku positif anak, dan membantu anak sukses di sekolah. eko/E-3

Komentar

Komentar
()

Top