Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Teknologi Medis

Penemuan Sinar-X Merevolusi Dunia Kedokteran

Foto : afp/ Rodrigo BUENDIA
A   A   A   Pengaturan Font

Kedua ilmuwan tersebut mempelajari sinar katode aliran elektron tak kasat mata yang perilakunya dapat diamati saat arus listrik dialirkan di antara dua elektroda (katode dan anoda) dalam tabung vakum kaca. Disebut sinar katode karena elektron dipancarkan dari katode (atau elektroda negatif) saat arus listrik memanaskannya, dan aliran elektron tersebut bersinar.

Johann Wilhelm Hittorf (1824-1914) adalah orang pertama yang mendeteksi sinar katode yang bersinar hijau di dinding kaca tabung vakum pada tahun 1869. Ia ternyata tidak menyadari bahwa sinar-X telah dihasilkan selama percobaannya.

Rontgen menjadi terpesona dengan fluoresensi atau proses pemancaran radiasi cahaya oleh suatu materi setelah tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi tinggi, yang disebabkan oleh sinar katode yang mengenai bahan-bahan tertentu, seperti garam seperti barium platinosianida, yang bersinar dengan warna kuning kehijauan saat terkena sinar katode. Ketertarikan itulah yang mengarah pada penemuan sinar-X.

Pada tahun 1895, Röntgen menjadi profesor fisika di Universitas Würzburg dan, pada usia 50 tahun, berada di puncak kariernya. Selama abad ke-18 dan ke-19, banyak ilmuwan bereksperimen dengan listrik dan tabung vakum dan hampir menemukan sinar-X. Eksperimen mereka merupakan langkah penting yang mengarah pada penemuan Röntgen.

Pada bulan Februari 1890, fisikawan Amerika Arthur Willis Goodspeed (1860-1943) mengambil gambar sinar-X pertama. Ia bereksperimen dengan pelepasan listrik dalam tabung Crookes (tabung vakum awal) di Universitas Pennsylvania. Plat fotografi dan koin yang tidak terpapar di dekatnya terpapar radiasi sinar-X dari tabung Crookes.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top