Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peneliti Ungkap Diet Sehat Bisa Buatmu Hidup Lebih Lama

Foto : Freepik/Rawpixel

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah studi menunjukkan mengadopsi pola makan sehat berkorelasi dengan penurunan risiko kematian akibat sejumlah penyakit.

Menganalisis data lebih dari 75.000 wanita dan 44.000 pria, para peneliti berupaya mencari hubungan antara pola diet tertentu, kepatuhan terhadap pola tersebut, dan hasil kesehatan jangka panjang. Para peserta yang semuanya tidak menderita penyakit kardiovaskular atau kanker itu kemudian diminta mengisi kuesioner kesehatan setiap 4 tahun selama 36 tahun penelitian.

Hasilnya, menunjukkan bahwa peserta yang mendapat skor lebih tinggi pada kepatuhan terhadap salah satu dari empat pola makan sehat memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil untuk meninggal selama masa studi.

Mereka juga mengalami tingkat penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit pernapasan yang jauh lebih rendah daripada peserta dengan skor kepatuhan yang lebih rendah.

Sebagai informasi, keempat pola diet itu adalah Mediterranean diet, Plant-based diet, Dietary Guidelines for Americans, dan Harvard's Alternate Healthy Eating Index. Secara khusus, semua diet ini menampilkan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan polong-polongan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peserta yang membuat pola makan sehat sendiri 25 persen lebih sehat, dan dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 6 persen hingga 13 persen, mengurangi risiko kanker sebesar 7 hingga 18 persen, penyakit neurodegeneratif sebesar 7 persen.

Hasilnya bahkan lebih mencolok dalam mengurangi risiko kematian akibat penyakit pernapasan sebesar 35 persen sampai 46 persen.

Studi ini menegaskan kembali fakta bahwa mengikuti strategi makan sehat dalam jangka panjang dapat berdampak besar pada kesehatan Anda.

Kabar yang lebih baik, studi yang diterbitkan pada jurnal JAMA Internal Medicine itu menunjukkan ada lebih dari satu cara untuk makan dengan sehat.

"Ini adalah kabar baik. Ini berarti bahwa kita memiliki banyak fleksibilitas dalam hal menciptakan pola makan sehat kita sendiri yang dapat disesuaikan dengan preferensi makanan individu, kondisi kesehatan, dan budaya," ujar rekan penulis studi Frank Hu, kepada CNN International.

"Sangat mudah untuk terjebak dalam siklus "makan ini, bukan itu" yang tidak pernah berakhir. Tetapi penelitian ini menunjukkan kepada kita bahwa selama kita mengikuti beberapa prinsip utama-seperti banyak biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan polong-polongan-kita dapat membiarkan fleksibilitas dan perubahan lebih dari itu. Misalnya, jika Anda makan makanan Mediterania yang sehat, dan setelah beberapa bulan Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda, Anda bisa beralih," lanjut Hu.

Namun, penelitian ini bukan tanpa memang keterbatasan. Misalnya, data yang diperoleh bergantung pada kemampuan peserta untuk melaporkan sendiri kebiasaan diet mereka, yang membuka beberapa potensi ketidakakuratan.

Penelitian juga hanya menunjukkan hubungan antara pola makan dan umur yang lebih panjang, atau korelasi. Artinya, studi tidak membuktikan bahwa pola makan yang sehat secara langsung mengarah pada umur yang lebih panjang.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top