![Peneliti Gencar Kembangkan Katalis](https://koran-jakarta.com/images/article/phpuwh696_resized.jpg)
Peneliti Gencar Kembangkan Katalis
![Peneliti Gencar Kembangkan Katalis](https://koran-jakarta.com/images/article/phpuwh696_resized.jpg)
Menristek Dikti Muhammad Nasir saat peresmian industri katalis pendidikan di ITB belum lama ini
Kondisi itu tidak menyurutkan semangat tim Laboratorium TRK ITB untuk tetap menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri. "Kami berharap bertemu dengan pimpinan yang ada garuda di dadanya, yang berani mengambil risiko demi terwujudnya pengembangan katalis dalam negeri," kata Subagjo.
Dengan kegigihan dan semangat yang tinggi, Lab TRK ITB berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai industri dalam negeri. "Alhamdulillah, kami bertemu dengan pemimpin perusahaan yang peduli terhadap kemajuan Indonesia," tutur Subagjo. Kerja sama pertama kali dijalin dengan Pupuk Iskandar Muda (PIM) menghasilkan adsorben berbasis Oksida Besi untuk adsorpsi H2S dalam gas Bumi.
H2S ini berbahaya karena dapat merusak seluruh katalis yang digunakan di pabrik amoniak. Penelitian ini dimulai pada 1995 hingga 2003 dengan dibantu oleh mahasiswa S3. Formulasi dan pengujian kapasitas adsorpsi menggunakan reaktor dengan 1 gram adsorben diawali di Laboratorium TRK ITB.
Kemudian setelah kinerjanya terbukti baik, pengujian dilakukan di PIM Lhok Seumawe menggunakan reaktor skala pilot dengan 40 kg adsorben, dan dilanjutkan pengujian akhir di unit demonstrasi dengan 680 kg adsorben.
Dari hasil pengujian, adsorben menunjukkan kinerja yang baik, bahkan lebih baik daripada katalis yang digunakan sebelumnya. Adsorben tersebut kami beri nama PIMITB1, gabungan antara PIM dan ITB. Kemudian pada 2009, PIMIT-B1 akhirnya diproduksi massal di PIM Lhok Seumawe, di Pulau Sumatra.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya