![Peneliti BRIN Ungkap La Nina Sebabkan Musim Kemarau Menjadi Lebih Pendek](https://koran-jakarta.com/images/article/peneliti-brin-ungkap-la-nina-sebabkan-musim-kemarau-menjadi-lebih-pendek-240709130031.jpg)
Peneliti BRIN Ungkap La Nina Sebabkan Musim Kemarau Menjadi Lebih Pendek
![Peneliti BRIN Ungkap La Nina Sebabkan Musim Kemarau Menjadi Lebih Pendek](https://koran-jakarta.com/images/article/peneliti-brin-ungkap-la-nina-sebabkan-musim-kemarau-menjadi-lebih-pendek-240709130031.jpg)
Ilustrasi kondisi cuaca .
Suhu permukaan laut yang mendingin mengurangi pertumbuhan awan hujan di bagian timur dan tengah Samudera Pasifik, lalu meningkatkan curah hujan di wilayah khatulistiwa, terkhusus Indonesia.
Eddy menuturkan fenomena La Nina kali ini diprediksi berlangsung hingga akhir Februari atau awal Maret 2025.
Menurutnya, kemunculan La Nina membuat puncak musim kemarau di Indonesia yang terjadi pada Agustus dan September 2024 cenderung basah.
"Puncaknya kemarau pada Agustus dan September akan diimbangi dengan mulai menguatnya La Nina pada saat itu. Jadi, tidak ada efek kemarau yang panas," kata Eddy.
Lebih lanjut dia mengingatkan berbagai dampak yang timbul akibat fenomena La Nina berupa limpahan air berlebihan ke lahan-lahan pertanian. Jika lahan pertanian terendam banjir bisa mempengaruhi angka produksi pangan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya