Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kompetensi Pelajar

Pendidikan Literasi dan Karakter Dianggap Kurang Menarik

Foto : Antaranews

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), Jumeri

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), Jumeri, menilai pembelajaran yang berkaitan literasi, numerasi, dan karakter masih belum menarik. Menurutnya, banyak peserta didik tidak memenuhi kompetensi di tiga bidang tersebut.

"Ini menjadi paradigma baru kita harus membuat pembelajaran yang lebih menarik untuk anak-anak kita supaya mereka senang belajar, terangsang kreativitasnya, bekerja secara kelompok," ujar Jumeri dalam siaran video Kemendikbudristek, Rabu (15/6).

Jumeri menyebut, literasi, numerasi, dan karakter sebagai kunci pemulihan pembelajaran akibat pandemi Covid-19. Ketiga hal tersebut perlu paradigma baru dan penyajian yang menarik.

Dia menambahkan, dengan penyajian menarik, anak-anak akan lebih senang belajar. Proses pemulihan pembelajaran pun bisa berjalan lebih cepat. "Dengan sajian yang menyenangkan tadi, ditambah materi disederhanakan, belajar hal yang esensial maka kita bisa mencapai pemulihan pembelajaran tersebut," jelasnya.

Pemulihan Layanan
Lebih lanjut, Jumeri memastikan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya dan mendorong kerja bersama dalam melakukan pemulihan pembelajaran di masa pandemi. Pemerintah terus memperbarui dan melakukan penyesuaian kebijakan dalam upaya mengoptimalkan pemulihan layanan pendidikan dengan mempertimbangkan pergerakan kasus Covid-19 yang mulai terkendali.

Dia mengatakan, Kemendikbudristek memberi pilihan kepada satuan pendidikan untuk dapat memilih kurikulum pembelajaran yang paling tepat. Selain itu, kementerian juga memberi kelonggaran atas penggunaan dana BOS, dan alokasi dana tersebut dapat dialihkan untuk kebutuhan prioritas selama masa pandemi Covid-19.

"Kemendikbudristek memiliki berbagai pilihan dalam upaya pemulihan pembelajaran yakni dengan mendorong partisipasi peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka 100 persen yang aman dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan SKB 4 menteri yang sudah diterbitkan," tandasnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Sri Purwaningsih, mendorong para kepala daerah untuk bersinergi dan mendukung kementerian dalam melaksanakan pembelajaran dan pendidikan yang aman di masa pandemi Covid-19. Sehingga pemenuhan layanan pendidikan bagi semua warga negara terutama bagi anak usia PAUD di daerah pelosok dapat tercapai.

Sementara itu, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Erna Mulati, menyampaikan dalam masa pemulihan pendidikan pascapandemi Covid-19, pihaknya terus mengupayakan optimalisasi peran tenaga kesehatan, keluarga, guru, dan masyarakat.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top