Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan SDM

Pendidikan Karakter Harus Diterapkan Kreatif

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penerapan program penguatan pendidikan karakter di sekolah membutuhkan banyak terobosan dan kreativitas agar optimal. Penguatan pendidikan karakter menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam rencana Presiden Joko Widodo yang akan fokus memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam sisa masa jabatannya hingga 2019.

"Untuk itu, penguatan pendidikan karakter akan menjadi fokus. Sekolah harus dapat menerapkannya dengan cara-cara yang kreatif agar optimal," kata Direktur Sekolah Global Sevilla, Robertus Budi Setiono, pada acara pergelaran The Magic of Musik Nusantaraku, Global Sevilla Puri Indah Kindergarten, di Jakarta, Minggu (4/3).

Menurut Robertus, pengembangan pendidikan karakter dalam sekolah tidak hanya harus kreatif, namun juga diperkenalkan sejak dini. Global Sevila salah satunya, sudah memperkenalkan pendidikan karakter sejak siswa berada di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Cara memperkenalkannya, tambah Robertus, melalui seni dan budaya. Seperti dalam pergelaran Nusantaraku, siswa-siswa PAUD diberi panggung untuk mementaskan berbagai pertunjukan seni budaya Nusantara dalam bentuk nyanyian, drama, maupun seni tari dari berbagai daerah di Indonesia.

"Dalam seni budaya, anak akan mengenal betapa kayanya Indonesia. Mereka juga belajar mencintai Tanah Air sejak dini," papar Robertus.

Pihaknya secara konsisten mengenalkan keberagaman budaya Indonesia serta menanamkan jiwa nasionalisme kepada para siswa. Menurutnya, pengenalan akan bangsa dan cinta Tanah Air merupakan modal pendidikan yang utama dan harus dilakukan sejak dini.

Melalui acara The Magic of Musik Nusantaraku, Global Sevilla Puri Indah Kindergarten mengajak seluruh siswa berkolaborasi dengan anak-anak Rusun PAUD Surya Kasih menampilkan nyanyian dan tarian budaya daerah. "Ini merupakan cara kami untuk menerapkan pendidikan karakter cinta bangsa melalui cinta budaya dan hasil karya seni bangsa," ungkap Robertus.

Ia menambahkan, usia PAUD sering juga disebut dengan golden ages, merupakan usia yang perlu diisi dengan berbagai kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan nilai-nilai karakter. Melalui pergelaran ini, anak-anak dididik soal keberanian dan kepercayaan diri untuk tampil di hadapan orang banyak.

Selain itu yang terpenting, sejak dini para peserta didik harus ditanamkan jiwa nasionalisme. "Ini merupakan langkah nyata untuk memperkenalkan lagu-lagu daerah dan nasional ke generasi saat ini, sehingga pada akhirnya akan tumbuh nasionalisme kepada generasi penerus bangsa," tuturnya.cit/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top