Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 23 Feb 2018, 05:00 WIB

Pendeta Berpengaruh di AS Meninggal

Foto: ISTIMEWA

NORTH CAROLINA - Pendeta paling berpengaruh abad ke-20 dan penasihat sejumlah presiden Amerika Serikat, Billy Graham, meninggal di rumahnya di Montreat, North Carolina, dalam usia 99 tahun. Menurut Jeremy Blume, juru bicara Billy Graham Evangelistic Association, Graham meninggal pada pukul 8 pagi hari Rabu (21/2).

Graham yang bernama lengkap William Franklin Graham, lahir 7 November 1918 dari keluarga Kristen Presbyterian. Ia tinggal di lahan pertanian di Charlotte, North Carolina. Graham menjadi seorang Kristen yang berkomitmen pada usia 16 setelah mendengar seorang penginjil yang berkelana.

Misi global membawanya ke seluruh pelosok dunia, termasuk Nigeria dan Korea Utara yang komunis. Setahun lalu, tepatnya 14 Juni 2017, istri Graham, Ruth meninggal. Pasangan ini memiliki satu anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Graham sangat dekat dengan 12 presiden AS.

Dia mampu memelihara keseimbangan yang bagus, sehingga ia dapat diterima oleh presiden yang berasal dari Partai Republik maupun Partai Demokrat, berasal dari Selatan maupun Utara. Graham merupakan satu-satunya pendeta yang berperan sebagai penasihat sejumlah presiden AS dari masa Richard Nixon, Bill Clinton, Bush, Barack Obama, hingga Donald Trump.

Graham menjadi pendeta Gedung Putih paling terkenal di masa Presiden Nixon. Dia sering bermain golf dengan Presiden Gerald Ford. Ia pun berteman baik dengan Lyndon Johnson. Mereka berdua berenang di kolam renang di Gedung Putih. Ia pun pernah menghabiskan satu malam di Gedung Putih dengan Nixon.

Presiden Nixon saat itu baru sehari bertugas sebagai presiden. Nixon pun menjadi teman terdekat Graham. Pada tahun 1983, Presiden Reagan memberi Graham penghargaan "Presidential Medal of Freedom", yang merupakan simbol kehormatan sipil tertinggi di Amerika. Ketika Museum dan Perpustakaan BillyGraham diresmikan pada tahun2007 di Charlotte, mantan Presiden George H.W. Bush, Jimmy Carter, dan Bill Clinton hadir.

"Ketika dia berdoa dengan Anda di Oval Office atau lantai atas di Gedung Putih, Anda merasa dia sedang berdoa untuk Anda, bukan presiden," kata Bill Clinton pada upacara peresmian kala itu. George W. Bush menghormatinya karena telah membantu untuk menemukan kembali keyakinan agamanya pada tahun 2010.

Graham kemudian berlibur bersama Presiden George W. Bush. Barack Obama menemui Graham di rumahnya di Blue Ridge Mountains di North Carolina saat ia sudah tidak kuat lagi bepergian. Tak lama setelah kabar duka ini beredar, Presiden AS Donald Trump langsung menyampaikan ucapan dukacita.

"Orang besar yang kita punya, Billy Graham sudah wafat, tak ada yang bisa menyamai sosoknya. Umat Kristen dan banyak orang di dunia pasti akan merindukan dia," kata Trump melalui Twitter.

Memiliki Karakter

Billy Graham dikenal dengan sosok yang memiliki mata biru dan berkarakter kuat. Dia dikenal sangat gamblang dalam menyampaikan khotbah-khotbahnya, termasuk mengingatkan soal ajaran Yesus Kristus sebagai solusi masalah kemanusiaan di dunia. Melalui rilis lembaga pelayanannya, Billy Graham disebut sebagai pengkhotbah yang paling banyak menjangkau jemaat di dunia.

Dia juga dikenal jagoan dalam menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan. Injil melalui radio, penerbitan, jalur telepon, televisi, dan satelit agar dapat diterima setiap orang apakah di rumah, gereja, dan teater di seluruh dunia. Sekitar 77 juta orang telah mendengarkan khotbahnya secara pribadi dan hampir 215 juta orang menyaksikan dirinya di televisi atau via satelit.

Dan menerbitkan lebih dari 12 lusin buku yang diberi tajuk How to Be Born Again. "Dia mungkin pemimpin agama yang mendominasi di eranya," kata William Martin, penulis buku A Prophet With Honor: The Bill Graham Story. Graham memberikan khotbah terakhirnya pada usia 86 tahun, di New York, pada 2005. "Saya tahu, hidup saya akan segera berakhir.

Saya berterima kasih pada Tuhan untuk itu, dan semua yang telah diberikannya dalam hidup ini. Namun saya mengharapkan surga," ujarnya sebelum ajal.

SB/BBC/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.