Pendapatan LPCK Meningkat 50% Jadi Rp1,84 Triliun

JAKARTA - PT Lippo Cikarang, Tbk (LPCK) membukukan peningkatan pendapatan di kuartal III-2018 sebesar 50 persen. Total pendapatan Perseroan menjadi 1,84 trilIun rupiah dibandingkan periode sama tahun 2017.

Presiden Direktur Lippo Cikarang, Simon Subiyanto, mengatakan laba bersih juga tercatat naik 593 persen atau sebesar 2,90 triliun rupiah, terutama yang berasal dari dekonsolidasi anak perusahaan LPCK, PT Mahkota Sentosa Utama, sebesar 2,35 triliun rupiah. Sementara itu, laba kotor melonjak 102 persen menjadi 1,05 triliun rupiah.

"Hasil kuartal ketiga 2018 kurang memenuhi harapan kami, terutama karena pasar properti di Indonesia melemah selama periode tersebut. Namun melalui proyek Meikarta, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan di masa depan," ungkapnya, Kamis (1/11).

Pada kuartal ketiga 2018 ini, pendapatan rumah hunian dan apartemen Perseroan sebesar 717 miliar rupiah turun 24 persen dari periode sama tahun 2017. Segmen ini menyumbang 39 persen dari total pendapatan. Sementara pendapatan dari industri dan komersial tercatat sebesar 875 miliar rupiah berkontribusi 48 persen terhadap total pendapatan.

Sementara itu, penghasilan berulang (recurring income) Perseroan meningkat menjadi 247 miliar rupiah di kuartal ketiga 2018 dari periode sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 209 miliar rupiab berkontribusi 13 persen terhadap total pendapatan. Adapun, total aset Perseroan menjadi 9,4 triliun rupiah dibandingkan per 31 Desember 2017 sebesar 12,4 triliun rupiah.

Saat ini, LPCK telah menyerahkan dua menara perumahan Meikarta CBD, Irvine dan Westwood, kepada pelanggan untuk total 863 unit apartemen dengan nilai 709 miliar rupiah. Ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk menyerahkan unit apartemen tepat waktu. Terletak di tengah-tengah koridor timur, Perseroan dikelilingi oleh beberapa kota industri berita seperti Deltamas, Jababeka, MM2100, dan lainlain.

Sekadar informasi, Lippo Cikarang juga akan dikelilingi oleh proyek-proyek nasional yang diprakarsai oleh Pemerintah Pusat di koridor timur ini, antara lain LRT (Light Rapid Transit) Cawang-Bekasi Timur dengan pengerjaan mencapai 47 persen dan estimasi penyelesaian pada pertengahan tahun 2019.

Selanjutnya, Jakarta- Bandung High-Speed Railway ditargetkan beroperasi pada Maret 2021. Serta, Jalan Tol Jakarta-Jalan Tol Cikampek Elevated II penyelesaiannya mencapai 49 persen dan diperkirakan selesai pada pertengahan tahun 2019.

yni/AR-2