Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Industri Keuangan

Pendapatan Asuransi Jiwa pada 2022 Turun 7,5 Persen

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan industri asuransi jiwa (IAJ) mencapai 223 triliun rupiah pada 2022. Angka tersebut turun 7,5 persen dibandingkan capaian pada 2021 atau year on year (yoy) sebesar 241,17 triliun rupiah.

"Penurunan lebih banyak disebabkan oleh menurunnya pendapatan premi yang bersifat single premium (premi tunggal). Pendapatan premi terhadap total pendapatan proporsinya 86,1 persen," kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon dalam konferensi pers di Rumah AAJI, Jakarta, Selasa (8/3).

Pada 2022, total pendapatan premi industri asuransi jiwa turun 5,3 persen (yoy) menjadi 192,08 triliun rupiah. Capaian total premi ini dinilai memberikan dampak penurunan penetrasi asuransi jiwa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang sampai akhir 2022 baru mencatatkan angka sekitar 1 persen.

Sementara, jika dibandingkan dengan capaian pada 2021, penetrasi asuransi jiwa terhadap PDB berada di kisaran angka 1,2 persen. "Adanya pertumbuhan pada total tertanggung (85,01 juta orang dari 65,20 juta orang) seiring masih tertahannya pendapatan premi mengindikasikan bahwa target market IAJ sudah semakin luas," katanya.

Budi menambahkan produk asuransi yang dipasarkan IAJ sudah lebih menyasar kepada kalangan masyarakat menengah ke bawah yang ingin memiliki atau menyadari kebutuhan atas perlindungan asuransi, namun dengan nilai premi atau nilai pertanggungan yang relatif lebih kecil.

Pengembangan Produk

Fakta tersebut dianggap menjadi catatan yang positif bagi IAJ dan menjadi peluang untuk terus mengembangkan produk-produk layanan keuangan yang mampu menyasar lebih luas lagi ke seluruh kalangan masyarakat. Untuk pendapatan premi berdasarkan kanal distribusi, tercatat kanal keagenan relatif stagnan atau menurun 0,4 persen, kanal bancasurrance juga menurun 10,1 persen, dan kanal distribusi alternatif menurun 1,7 persen.

"E-commerce yang menjadi salah satu komponen pada kanal distribusi alternatif tercatat meningkat 492,9 persen, namun nilainya relatif kecil yang sebesar 476,61 miliar rupiah. Dengan tingkat pertumbuhan itu, menunjukkan kanal ini bisa jadi kanal distribusi alternatif di masa mendatang," ujar dia.

Berdasarkan tipe produk yang ditawarkan, tercatat masih didominasi produk asuransi jiwa unit link dengan kontribusi 57,7 persen dan 42,3 persen lainnya dari produk asuransi tradisional. Meninjau dari tipe pembayaran, 51,5 persen total pendapatan premi berasal dari premi reguler dan 48,5 persen lainnya dari premi tunggal.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top