Pencoblosan dan Penghitungan Suara di Papua Terhambat
Komisioner KPU Papua, Musa Sombuk
Kelima distrik itu adalah Egiam, Dow, Warry, Wina, dan Dundu. "Kalau lima distrik ini hanya bisa pakai helikopter karena belum ada jalan darat," kata Derwes Yikwa, Kepala Diskominfo Tolikara. Sisanya, kata Derwes, sudah bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda empat. "Ini bisa pakai mobil seperti jenis Strada atau setara itu (berpenggerak empat roda).
Kalau mobil biasa susah karena harus turun naik gunung dan jalan belum diaspal. Dan, bisa pakai motor juga," katanya. KPU Papua pun telah menetapkan 5 Juli 2018 sebagai waktu terakhir pengumpulan hasil rekapitulasi suara sementara dari masing-masing kabupaten. "Batas akhir rekapitulasi dari kabupaten masuk ke provinsi, 5 Juli 2018.
Tanggal 6 (Juli) kami sudah tidak bertugas lagi karena habis masa jabatan. Mungkin KPU baru yang akan merekap. Mungkin beberapa hari ke depan baru kita dapat gambaran," katanya. Di tempat terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, membenarkan bahwa dua anggota Kepolisian RI belum ditemukan setelah terjadinya penyerangan oleh KKB di Distrik Torere, Papua.
"Saat ini, dua anggota Polri masih belum ditemukan. Kami juga belum mengetahui, apakah kedua personel itu masih dalam keadaan hidup atau meninggal dunia," kata Setyo. Setyo menjelaskan, penyerangan terjadi siang hari saat pemungutan suara sudah selesai. Saat itu, sembilan anggota Polri bersama Kepala Distrik Torere, Obaja Foraro, menggunakan dua speed boat membawa logistik pilkada dan hasil pemungutan suara ke Distrik Torere.
Dalam perjalanan itu, kata Setyo, terjadi penyerangan oleh KKB. Akibatnya, Kepala Distrik Torere tewas dalam baku tembak, sedangkan dua anggota Polri terjun ke sungai untuk menyelamatkan diri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya