Pencegahan "Stunting" Harus Berkelanjutan
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo
Menko PMK menambahkan bahwa jika kasus stunting telah terjadi, maka penanganan harus segera dilakukan secara optimal dengan intervensi gizi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran. Intervensi gizi spesifik, kata dia, adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting.
Turun 14,8 Persen
Terpisah, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan penanganan stunting di Jakarta bisa menjadi pembelajaran praktik baik untuk daerah lain. Di DKI Jakarta, prevalensi stunting sudah turun menjadi 14,8 persen.
"Kami berterima kasih karena DKI Jakarta bisa menjadi best practice (pembelajaran praktik baik) dalam upaya percepatan penurunan stunting," ujar Hasto, dalam Sosialisasi Cegah Stunting dan Wawasan Kebangsaan, di Jakarta, Rabu.
Dia menerangkan, pembelajaran praktik baik yang bisa diperoleh dari DKI Jakarta itu salah satunya adalah gotong royong dalam mengentaskan anak-anak stunting melalui program Bapak Asuh dan Bunda Asuh Anak Stunting. Selain itu, adalah ketersediaan sumber pangan dan sumber protein yang cukup di DKI Jakarta.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya