Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kualitas SDM -- Penanganan "Stunting" di DKI Jakarta Jadi Pembelajaran Daerah Lain

Pencegahan "Stunting" Harus Berkelanjutan

Foto : koran jakarta/Muhamad Ma’rup

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo

A   A   A   Pengaturan Font

Pencegahan stunting harus dilakukan dari hulu ke hilir, sejak sebelum pernikahan hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak.

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa upaya pencegahan stunting (kekerdilan) perlu dilakukan secara berkelanjutan mulai dari sebelum pernikahan hingga periode 1.000 hari pertama kehidupan.

"Pencegahan stunting dapat dilakukan dari hulu ke hilir, sejak sebelum pernikahan hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/2).

Menko PMK menjelaskan pencegahan dari hulu antara lain dengan cara mempersiapkan kesehatan remaja putri dan calon pengantin agar setelah menikah dan hamil berada dalam kondisi yang sehat.

"Perlu dilakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan guna mendeteksi adanya kekurangan gizi atau anemia, karena ibu hamil yang menderita anemia dikhawatirkan berpengaruh pada perkembangan janin di dalam kandungan," katanya.

Untuk itu, Menko PMK meminta pemerintah daerah khususnya pemerintah desa untuk senantiasa memberikan edukasi, pendampingan, dan pemeriksaan kesehatan bagi remaja putri dan ibu hamil yang ada di wilayah masing-masing.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top