Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Pencarian Korban Gempa di Sulteng Dihentikan Kamis

Foto : ANTARA/YUSRAN UCCANG
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, memastikan proses pencarian korban terdampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah akan dihentikan, Kamis (11/10). Namun demikian, untuk proses keseluruhan tanggap darurat akan terus berlanjut.

"Tanggap darurat itu terdiri dari tahapan evakuasi, merawat yang luka-luka, dan juga melayani yang selamat. Tetap jalan ini, yang berhenti hanya evakuasi yang meninggal. Itu saja," ujarnya di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (9/10). Wapres mengatakan penghentian pencarian pada 11 Oktober 2018 diputuskan karena peluang korban yang belum ditemukan untuk hidup sangat kecil setelah dua pekan bencana terjadi.

Seperti diketahui, terdapat beberapa wilayah di Palu yang mengalami likuifaksi tanah pascagempa. Akibatnya, banyak rumah warga yang ambles. Diperkirakan banyak korban yang turut tertimbun. Kalla mengatakan proses pencarian korban sulit dilakukan karena tanahnya sangat labil. Bahkan alat berat milik PMI, kata dia, ikut tenggelam saat berupaya masuk ke daerah tersebut.

"Itu yang saya katakan tadi kemungkinan hidupnya boleh dibilang kecil sekali, kecuali ada mukjizat. Maka kalau dihentikan dipasrahkan untuk dikuburkan," kata Kalla. Kalla menilai, area Kompleks Perumahan Balaroa di Palu, Sulawesi Tengah, sudah tak layak ditinggali oleh masyarakat. Kondisi tanahnya labil. Relokasi warga menjadi opsi terakhir yang perlu diambil. Namun, pemerintah belum menentukan lokasi realokasi warga Belaroa.

Jadi RTH

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan daerah yang terdampak likuifaksi akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH), memorial park, serta akan didirikan monumen untuk mengenang kejadian bencana di daerah itu.

"Tidak boleh ada pemukiman di ketiga daerah tersebut, yakni daerah Balaroa, Petobo, dan Jono Oge. Warga yang memiliki bangunan di daerah tersebut akan direlokasi ke tempat yang lebih aman dan disediakan pemda," kata Sutopo. Seluruh masyarakat Sulawesi Tengah yang tempat tinggalnya terdampak gempa dan tsunami, akan diberi bantuan oleh pemerintah.

Bantuan tersebut berupa hunian tetap ataupun stimulus perbaikan rumah. Hunian tetap diberikan bagi warga yang tempat tinggalnya direlokasi dari kawasan rawan gempa ke daerah yang lebih aman.

tri/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top