Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Penasihat Keamanan AS, Korsel, dan Jepang, Bahas Ancaman Korut

Foto : AFP/South Korean Presidential Office

Pertemuan Penasihat Keamanan | Penasihat Keamanan Korsel, Cho Tae-yong (kanan), bersama Penasihat Keamanan Jepang,  Takeo Akiba, saat bertemu di Seoul, Jumat (8/12). Cho dan Akiba bersama Penasihat Keamanan AS, Jake Sullivan, pada Sabtu (9/12) akan melakukan pertemuan untuk membahas meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh Korut. 

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Penasihat keamanan utama dari Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang pada Sabtu (9/12) akan bertemu untuk membahas meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara (Korut). Hal itu diutarakan oleh kantor Kepresidenan Korsel pada Jumat (8/12).

Pertemuan tersebut yang akan dihadiri oleh Cho Tae-yong dari Korsel, Takeo Akiba dari Jepang, dan Jake Sullivan dari AS, terjadi sekitar sebulan setelah kepala pertahanan ketiga negara sekutu itu sepakat untuk mengaktifkan operasi berbagi data real-time mengenai peluncuran misil Korut mulai Desember ini.

Ketiga negara sekutu tersebut telah memimpin gelombang kecaman global terhadap Korut karena melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB, yang melarang negara tersebut melakukan uji coba menggunakan teknologi balistik, baik yang digunakan dalam misil maupun roket peluncuran luar angkasa.

"Pertemuan mendatang akan membahas cara kerja sama mendalam antara Korsel, AS, dan Jepang, mengenai masalah keamanan regional termasuk Korut, masalah global, dan keamanan ekonomi," kata kantor Presiden Korsel Yoon Suk-yeol dalam sebuah pernyataan.

Pemerintahan konservatif Yoon juga melakukan upaya bersama untuk memperbaiki hubungan yang sempat tegang dengan Jepang, mantan penguasa kolonial negara tersebut.

Pertemuan di Camp David menandai pertama kalinya ketiga pemimpin bertemu dalam pertemuan puncak yang berdiri sendiri, bukan di sela-sela acara yang lebih besar.

Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menggambarkan berkembangnya aliansi pertahanan ketiga negara tersebut sebagai sebuah ancaman nyata terburuk yang dihadapi negaranya yang terisolasi, yang semakin dekat dengan sekutu tradisionalnya, Russia dan Tiongkok.

Kelompok Kerja

Sementara itu kantor berita KBS pada Jumat melaporkan bahwa Korsel, AS, dan Jepang, telah meluncurkan kelompok kerja trilateral untuk melawan aktivitas siber ilegal Korut yang dilakukan untuk membiayai program pengembangan nuklir dan misilnya.

Menurut Kementerian Luar Negeri Korsel, otoritas diplomatik ketiga negara telah mengadakan pertemuan perdana kelompok kerja di Tokyo pada Kamis (7/12) lalu.

Pembicaraan pertemuan perdana dipimpin oleh Lee Jun-il, Dirjen Kementerian untuk urusan nuklir Korut, Wakil Perwakilan Khusus AS untuk Korut, Jung Pak, dan Hideo Ishizuki, Duta Besar Jepang yang bertanggung jawab atas kebijakan dunia maya.

Selama pembicaraan, ketiga negara berbagi penilaian mereka terhadap organisasi pencurian dan peretasan mata uang kripto serta pekerja Korut di sektor IT, dan mendiskusikan cara-cara untuk melawan aktivitas siber ilegal rezim tersebut.

Ketiga pihak kemudian sepakat untuk meningkatkan kerja sama dengan komunitas internasional dan sektor swasta untuk memblokir aktivitas pekerja ilegal Korut di sektor IT.

Kelompok kerja trilateral ini diluncurkan sebagai bentuk tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai antara Presiden Yoon, Presiden Biden, dan PM Fumio Kishida dalam KTT Camp David pada Agustus lalu. AFP/KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top