Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelompok Radikal -- Pemerintah Serius Berantas Terorisme

Penangkapan Teroris Terbanyak Berasal dari Sulsel

Foto : antara

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD

A   A   A   Pengaturan Font

Semua pihak harus sinergis dalam melawan dan memberantas para teroris ini serta negara sudah berbagi tugas dengan tokoh agama.

MAKASSAR - Penangkapan terduga teroris terbanyak berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Informasi yang diterima sampai hari ini ada 83 orang sudah ditangkap. Dari jumlah itu, 33 orang dan ini terbesar berasal dari Sulsel.
"Sampai hari ini ada 83 orang sudah ditangkap. Sebanyak 33 orang dari Sulsel dan ini jumlah terbesar," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, usai bertemu Uskup Agung Makassar, Mgr Johannes Liku Ada, di Makssar, Jumat (23/4).
Namun demikian, lanjut mantan Menteri Pertahanan itu, penangkapan teroris di daerah lain juga dilakukan aparat keamanan seperti di Yogyakarta, Semarang hingga Jakarta. Problemnya ketika ada tindakan penangkapan tindakan hukum, pemerintah harus ikut aturan hukum sehingga harus hati-hati tidak sembarang tangkap orang.
"Sementara teroris itu tidak ada aturan. Dia mau membunuh, mau ngebom, bom aja. Sehingga jangan dipikirkan pemerintah itu lambat," kata Mahfud.

Harus hati-hati
Tetapi dalam penanganan terorisme, tambah dia, ini tidak lambat, sebab sudah ada 83 orang terduga yang tertangkap. Artinya, ini cepat. Tapi harus hati-hati, harus ada bukti kalau mau tangkap orang, berbeda dengan teroris tidak ada aturan.
"Buktinya, bahwa teroris itu tidak mewakili agama tertentu. Kalau terorisnya kukuh memperjuangkan Islam ini yang korbannya juga orang Islam ada lima muslim. Jadi, itu tidak mewakili agama tertentu. Ini kejahatan yang luar biasa saja," papar dia.
Kedatangan Menko polhukam ke Gereja Katedral Makassar didampingi Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, serta jajaran pimpinan Polda Sulsel dan Kodam XIV Hasanuddin dengan pengawalan ekstra ketat.
"Kita harus lawan bersama-sama. Semua harus lawan teroris ini dan negara sudah berbagi tugas tadi dengan tokoh agama. Negara tegakkan hukum menangkap pelakunya. Dan, tokoh agama, gereja, masjid, pura, klenteng dan lainnya menjamin kesadaran umat agar hidup damai dan rukun, itu aja," tambahnya.
Uskup Agung Makassar Mgr Johannes Liku Ada mengemukakan umat Katolik Keuskupan Agung Makassar mengucapkan terima kasih Menko Polhukam menyempatkan hadir di sini.
Pihaknya berharap, peristiwa bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral pada 28 Maret 2021, tidak terjadi lagi dan percaya pemerintah serius dalam hal pemberantasan terorisme.
"Khususnya kami para pelayan pemimpin agama mempunyai tugas untuk memberi kesadaran kepada masing-masing menyangkut hal yang sebetulnya tidak ada kaitannya dengan agama. Tidak ada agama yang membenarkannya aksi terorisme," tambahnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Zulpan menyebut, Densus 88 Anti Teror dibantu Polda Sulsel kembali menangkap tiga terduga teroris. Namun ia enggan merinci lokasi penangkapannya.
Sehingga dari pengembangan kasus sejauh ini, tercatat total terduga teroris yang ditangkap di sejumlah daerah di Sulsel sebanyak 36 orang atau bertambah tiga orang dari jumlah yang lalu sebanyak 33 orang setelah aksi bom bunuh diri di gereja setempat, Minggu 28 Maret 2021.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top