Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penangkapan Robertus Robet

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Seharusnya orasi Robet dalam Aksi Kamisan itu dilihat secara utuh. Robet berbicara tentang dua hal besar, yaitu kemampuan supremasi sipil untuk menjalankan prinsip-prinsip demokratik, termasuk mengontrol mekanisme pertahanan, serta melanjutkan agenda profesionalisme TNI. Ia bicara mewakili puluhan akademisi dan masyarakat sipil Indonesia yang menolak kembalinya militer berpolitik, apalagi memasuki jabatan-jabatan sipil.

Robet justru ingin militer Indonesia tetap teguh sebagai penjaga demokrasi dan kokoh menjadi garda depan sistem pertahanan, bukan masuk ke dalam relung-relung sipil. Dalam refleksinya, Robet justru mengatakan dirinya sangat mencintai TNI dan mendorong TNI menjadi institusi profesional. Baginya, menempatkan TNI di kementerian sipil artinya menempatkan TNI di luar fungsi pertahanan yang akan mengganggu profesionalitas TNI seperti telah ditunjukkan di Orde Baru.

Kita perlu mengingatkan aparat kepolisian untuk tidak sewenang-wenang menangkap orang, apalagi menjelang Pemilu 2019. Penangkapan yang tidak logis bisa ditafsirkan publik atau kelompok berdasarkan kepentingannya masing-masing. Bila aparat kepolisian tidak hati-hati dalam melakukan penangkapan, itu bisa berujung pada ketidakpercayaan publik pada penegakan hukum.

Komentar

Komentar
()

Top