Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Peralihan Musim Bisa Lemahkan Imunitas Tubuh

Penambahan Covid-19 Terbanyak di Jawa Barat

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Minggu (6/3) menunjukkan penambahan kasus harian Covid-19 terbanyak terdapat di Jawa Barat sebanyak 4.972. Total penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia sebanyak 24.867 kasus.

Penambahan Covid-19 terbanyak berikutnya DKI Jakarta sebanyak 3.669 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 2.539 kasus. Jumlah total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Tanah Air sebanyak 5.748.725 kasus.

Sedangkan untuk kasus sembuh harian di Jawa Barat 18.518 kasus. Untuk DKI Jakarta kasus sembuh harian 4.441 kasus dan Jawa Tengah untuk kasus sembuh harian 4.967 kasus. Total penambahan kasus sembuh harian di Tanah Air 49.080 kasus.

Jumlah total kasus sembuh Covid-19 yang terkonfirmasi di Tanah Air 5.122.602 kasus. Untuk kasus meninggal harian terbanyak di Jawa Tengah sebanyak 43 kasus, kemudian Jawa Timur 42 kasus, dan Jawa Barat sebanyak 25 kasus. Total penambahan kasus meninggal harian di Tanah Air sebanyak 254 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus meninggal yang terkonfirmasi di Tanah Air sebanyak 150.172 kasus. Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 357.011 kasus dan suspek sebanyak 16.248 kasus.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan informasi yang menyebutkan tentang pencabutan status pandemi Covid-19 tidak benar.

Siaran pers Satgas yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan pernyataan "Pandemi Covid-19 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku" merupakan potongan dari pada bagian penutup Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 No. 9 Tahun 2022 tentang protokol kesehatan perjalanan luar negeri pada masa pandemi Covid-19.

Kendalikan Covid-19

Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan pihaknya berupaya mengendalikan pandemi Covid-19, yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus cukup signifikan.

Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini turun sejumlah 2.247 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 30.930 (orang yang masih dirawat/isolasi).

"Kami turut mengimbau agar masyarakat mewaspadai penularan varian Omicron yang kini meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," kata Dwi.

Dwi mengatakan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat dilakukan tes PCR sebanyak 31.011 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, 27.599 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.059 positif dan 24.540 negatif.

"Dilakukan pula tes antigen untuk 49.883 orang dengan hasil 2.380 positif dan 47.503 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR," ujarnya.

Saat ini, jumlah total orang dinyatakan sembuh sebanyak 1.148.415 dengan tingkat kesembuhan 96,2 persen. "Sedangkan total 14.779 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6 persen," tuturnya.

Kendati begitu, Dwi menuturkan target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen). Artinya, target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.

Target ini telah diampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 224.730 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 929.337 per sejuta penduduk," ucapnya.

Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Syamsul Arifin, mengatakan kerentanan tubuh terhadap Covid-19 bisa meningkat pada masa peralihan musim atau pancaroba. Dari hasil penelitian menyebutkan temperatur, kelembapan relatif, dan kecepatan angin memengaruhi penularan Covid-19.

"Kondisi udara dingin dan kering saat peralihan musim dapat melemahkan imunitas tubuh, mengakibatkan kita lebih rentan terhadap virus," kata Syamsul.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top