Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Perekonomian Dunia | Pertumbuhan Ekonomi Global Kehilangan Daya Pacu Dua Tahun ke Depan

Pemulihan Global Masih Berisiko

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pengetatan kebijakan moneter untuk mengatasi risiko inflasi tinggi akan memiliki implikasi serius bagi seluruh dunia, termasuk potensi volatilitas pasar keuangan atau bahkan krisis.

JAKARTA - Proses pemulihan semua negara di dunia tak akan mudah dan mulus sehingga seluruh pihak harus sangat mewaspadai hal ini. Potensi inflasi tinggi dan ancaman mutasi baru virus Covid-19 berisiko mengganggu pemulihan ekonomi global ke depan.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengingatkan inflasi telah meningkat di banyak negara maju dan negara berkembang. Tekanan inflasi ini tentunya akan memaksa negara untuk menyesuaikan kebijakannya, terutama dari sisi moneter melalui pengetatan atau kenaikan suku bunga.

"Pengetatan kebijakan moneter tersebut pun akan memiliki implikasi serius atau spillover effect bagi seluruh dunia, termasuk potensi volatilitas pasar keuangan atau bahkan krisis," ujar Menkeu dalam acara OJK-OECD Conference, di Jakarta, Kamis (2/12).

Dengan demikian, lanjutnya, kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed), serta kebijakan bank sentral Eropa tentunya akan berpotensi memberikan efek limpahan ke seluruh dunia, sehingga seluruh negara harus sangat waspada dengan situasi yang dinamis ini.

Menteri tak ingin dunia berakhir dalam situasi di mana proses pemulihan masih terlalu dini, rapuh, dan lemah, sementara inflasi sudah mengambil alih. "Jadi, ini semacam situasi spekulasi atau tantangan," ucap Menkeu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top