Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kondisi Perekonomian I Selama Mobilitas Terganggu, Skala Ekonomis Tidak Akan Tercapai

Pemulihan Ekonomi Turun-Naik Karena Warga Kurang Disiplin

Foto : Sumber: BPS, Kemenkeu - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Ekonom Senior dari Universitas Indonesia (UI), M Chatib Basri, dalam webinar bertajuk "Economic and Market Outlook 2021 Amid Uncertainty" di Jakarta, Jumat (29/1), mengatakan kebijakan akomodatif dengan mengombinasikan pengetatan dan relaksasi itu terlihat jelas pada kondisi perekonomian nasional.

Situasi terburuk, jelas Chatib, terjadi pada triwulan II-2020 saat pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di awal Covid-19 menyebar di dalam negeri. Makanya, pada triwulan II atau akhir Juni 2020, pertumbuhan ekonomi terkontraksi 5,32 persen. Setelah itu, pemerintah mulai melonggarkan kebijakan sehingga aktivitas mulai berjalan dan terlihat pada ekonomi di kuartal III atau akhir September 2020 yang kontraksinya lebih rendah yakni 3,49 persen.

Selain relaksasi, kontraksi juga menurun karena stimulus fiskal yang dikucurkan pemerintah sukses.

Pada triwulan IV, mantan Menteri Keuangan itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi masih negatif dan baru mulai merangkak ke teritori positif pada triwulan I-2021. "Tapi, itu bisa dicapai dengan asumsi pandemi bisa diatasi. Jika tidak maka akan menjadi sangat lamban, naik lalu turun lagi, karena itu penanganan kesehatan kunci pertumbuhan ekonomi," tegas Chatib.

Selama mobilitas terganggu, maka skala ekonomis, jelas Komisaris Utama Bank Mandiri, itu tidak akan tercapai. Jika skala ekonomis tidak tercapai maka perusahaan tidak punya keinginan untuk melakukan ekspansi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top