Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Negara Berkembang

Pemulihan Ekonomi Berlangsung secara Gradual

Foto : Sumber: Bloomberg, 15 Maret 2021 - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan pemulihan ekonomi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, berlangsung secara gradual. Pemulihan itu seiring dengan kemajuan program vaksinasi hingga mencapai level herd immunity atau kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Untuk Indonesia, herd immunity akan tercapai jika vaksin Covid-19 telah menjangkau 181,5 juta penduduk atau 70 persen dari total populasi.

Kepala Grup Ekonomi Makro Departemen Kebijakan Ekonomi Makro Bank Indonesia (BI), Riza Tyas Utama, dalam pelatihan wartawan secara daring di Jakarta, Kamis (25/3), mengatakan perbaikan ekonomi domestik berlanjut sejalan dengan program vaksinasi yang digencarkan oleh pemerintah.

"Pemulihan ekonomi terjadi karena program vaksinasi berjalan dengan baik serta pertambahan harian kasus Covid-19 terus menurun sehingga mobilitas di hampir seluruh daerah meningkat, terutama pada grocery dan farmasi," kata Riza.

Upaya penanganan dampak Covid-19 juga berjalan sesuai rencana melalui dukungan stimulus fiskal pemerintah serta dorongan dari BI yang akomodatif turut menjadi faktor percepatan pemulihan ekonomi.

Kombinasi antara penanganan kesehatan dan stimulus diharapkan membawa harapan perbaikan ekonomi Indonesia sehingga bisa tumbuh di kisaran 4,3 sampai 5,3 persen tahun ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Dia mengakui, pemulihan ekonomi global memang berlangsung lebih cepat dari perkiraan karena penanganan Covid-19 yang baik di Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan India. Selain itu, juga ditopang stimulus ekonomi yang cukup besar dari AS.

Belum Signifikan

Sementara itu, Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, memproyeksikan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2021 masih berkontraksi atau minus 2 persen hingga minus 1 persen lantaran pemulihan ekonomi yang belum signifikan.

Meski berkontraksi, namun sudah membaik dibandingkan triwulan IV-2020 yang minus 2,19 persen.

"Kondisi Januari-Februari belum signifikan pemulihannya," kata Josua.

Pada triwulan II-2021, Josua optimistis kinerja pertumbuhan ekonomi akan tumbuh positif di kisaran 6 persen. Hal itu tak terlepas dari baseline kinerja ekonomi di tahun lalu yang sudah rendah tercatat minus 5,32 persen.

"Triwulan II akan terjadi yang dialami juga oleh beberapa negara di dunia bahwa low base effect di tahun lalu itu akan mendongkrak ekonomi triwulan II cukup tinggi, perhitungan kami sejauh ini bisa 6 persenan, kita harapkan ini akan mendongkrak pemulihan ekonomi di tahun ini," katanya.

Sementara itu, ia memperkirakan bahwa aktivitas ekonomi akan lebih normal pada semester II-2021 seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang lebih masif di beberapa negara, termasuk Indonesia.

"Kalau itu bisa dipercepat, tentu akan men-drive pertumbuhan ekonomi di semester II. Program vaksinasi saya pikir kunci dan tentunya terkait dengan peran Covid. Kalau kasus Covid-nya masih tinggi, kegiatan ekonomi tidak bisa lebih longgar, kita harapkan akan jauh lebih baik," kata Josua.

n bud/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top