Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Desa | Pemuda Menjadi Ttulang Punggung Bbangsa

Pemuda Ikut Awasi Dana Desa

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dana desa akan semakin besar di 2018. Tidak terkecuali peran pemuda di desa, yang diharapkan semakin terdepan bahkan menjadi pionir dalam pengawasan dana desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, mengatakan bahwa pemerintah telah berkomitmen terhadap percepatan pembangunan desa yang salah satunya adalah dengan terus meningkatkan jumlah dana desasetiap tahun dengan total mencapai 127,74 triliun rupiah.

"Oleh karena itu, program dana desa yang telah menjadi satu-satunya program di dunia ini perlu untuk kita awasi bersama. Dalam momentum Sumpa Pemuda ini, tentunya peran pemuda sebagai pionir pengawasan dana desa akan sangat besar," kata Eko saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, di Klaten, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa Kemendes PDTT yang bertugas mengawal pembangunan di 74.910 Desa, juga bertugas untuk meningkatkan kualitas pembangunan di 122 Daerah Tertinggal, 41 Kabupaten/ kota Perbatasan, 67 Kabupaten Pulau/Kecil Terluar dan 619 Kawasan Transmigrasi. Selain itu, masih ada kabupaten rawan bencana, rawan konflik, dan rawan pangan yang juga perlu diintervensi.

"Pada momentum yang baik ini, saya mengingatkan kembali perlunya menumbuhkan semangat untuk terus bekerja keras secara profesional," ujar Mendes.

Meski sudah berada di era kemerdekaan, namun masih banyak masyarakat desa yang hidup di bawah garis kemiskinan. "Hanya untuk mencari air bersih saja harus berjalan sangat jauh. Sementara ada sebagian dari kita yang sudah sangat lebih dari cukup, tega mengambil hak-hak dari saudara kita yang masih berjuang keras untuk keluar dari kemiskinan," papar Eko.

Meski Indonesia merupakan negara yang kaya dan berpeluang besar untuk menyamai negara besar lainnya, akan tetapi tetap bergantung pada kemauan bersama, untuk bersatu membawa Indonesia dalam kondisi lebih baik.

"Perlu ada keberanian untuk menyisihkan sekat-sekat dan batasan agar dapat bersatu demi cita-cita besar Indonesia. Pemuda Indonesia harus berani bersatu," jelasnya.

Tulang punggung

Dalam kesempatan terpisah, Menristekdikti, Mohamad Nasir, memaknai peringatan Sumpah Pemuda tahun ini sebagai penguatan peran pemuda untuk menjadi tulang punggung bangsa dalam mengisi kemerdekaan. "Apalagi kini zaman di mana pemuda milenial dituntut harus kreatif, tangkas, dan cerdas dalam menyikapi persoalan sekitar," kata Nasir.

Menurut Nasir, pemuda yang kreatif akan menjadi perhatian banyak orang. Tapi, pemuda yang tangkas dan cerdas menyelesaikan persoalan sekitar akan selalu dicari orang.

"Menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara itu hakiki. Saya yakin, pemuda di Sumbawa dan hampir seluruh Indonesia adalah pemuda cinta akan bangsa dan negaranya. Siap berikan apa pun untuk Indonesia tercinta," tutur Nasir.

Nasir juga menceritakan sejarah bahwa kemerdekaan dan kesatuan bangsa ini tidak lepas dari peran pemuda yang kala itu penuh semangat menjaga semangat persatuan. Menurut Nasir, persatuan tersebut didapat apabila pemuda berani menerobos rintangan yang ada di depan mata dan perbedaan yang ada bukanlah suatu penghalang.

"Ingatlah ketika para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dilatarbelakangi perbedaan suku, agama, ras, kepercayaan, ekonomi, mereka membuat terobosan baru, menyatakan persatuan tanpa memandang latar belakang tadi," seru Nasir.

Maka menurut Nasir, semangat itulah yang harus selalu ditanamkan oleh pemuda Indonesia dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, bahkan tidak harus peringatannya saja, tapi terapkan dalam kehidupan sehari-hari. YK/cit/E-3

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top