Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kejahatan Siber

Pemuda Asal Madiun Diamankan Diduga Terkait Bjorka

Foto : istimewa

Ilustrasi peretasan

A   A   A   Pengaturan Font

MADIUN - Petugas Kepolisian mengamankan seorang pemuda asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur karena diduga terkait dengan kegiatan peretasan 'Bjorka' yang marak akhir-akhir ini.

Sesuai informasi, pemuda tersebut adalah Muhammad Agung Hidayatulloh (21), warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten yang diamankan polisi pada Rabu (14/9) malam. Muhammad Agung diamankan tim Siber Mabes Polri sekitar pukul 18.30 WIB.

Yang bersangkutan awalnya dimintai keterangan di Mapolsek Dagangan, kemudian dibawa ke Mapolres Madiun guna proses lebih lanjut. Pemeriksaan dilakukan oleh tim dari Mabes Polri secara tertutup.

Saat penangkapan, Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo ditemani Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Danang Eko Abrianto terlihat berada di Mapolsek Dagangan.

Terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan saat ini Tim Khusus perlindungan kebocoran data Pemerintah masih mendalami peran pemuda asal Madiun yang ditangkap terkait dugaan keterlibatan dalam peretasan Bjorka tersebut.

"Yang di Madiun sedang didalami terkait masalah yang bersangkutan (peretasan)," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/9).

Dedi membenarkan adanya tindakan hukum di Madiun, Jawa Timur, namun belum disimpulkan pemuda yang diamankan tersebut adalah Bjorka. "Timsus sudah bekerja. Apa yang dilakukan akan disampaikan lebih lanjut oleh Timsus," tambah Dedi.

Jenderal bintang dua itu mengatakan informasi penangkapan terduga Bjorka itu baru diperoleh dari wilayah Madiun, Jawa Timur; sedangkan soal informasi penangkapan terduga hacker di wilayah Cirebon, Jawa Barat, belum diperoleh keterangan. "Yang saya dapat informasi yang di Jawa Timur saja, yang di Cirebon belum, tidak ada (penangkapan)," kata Dedi.

Sosialisasikan Perpres

Sementara itu, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Luki Hermawan mengatakan sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV) menjadi sangat penting dalam menghadapi isu kebocoran data nasional yang merebak beberapa waktu belakangan.

"Jadi hari ini BSSN melakukan, menindaklanjuti, untuk mencegah kejadian-kejadian, hal-hal (kebocoran data) yang semakin meningkat sesuai dengan isu yang berkembang saat ini," kata Luki kepada media di The Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis.

Luki menyebut sosialisasi terkait pelindungan IIV amat penting karena data-data dalam sistem elektronik yang dimiliki oleh kementerian/lembaga tersebut masuk ke dalam sektor strategis.

Ia menuturkan ada delapan sektor strategis sebagaimana termuat dalam Perpres 82/2022 tentang Pelindungan IIV, yakni administrasi pemerintahan, energi dan sumber daya mineral, transportasi, keuangan, kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, pangan, pertahanan dan sektor lain yang ditetapkan Presiden.

"Sektor kritis yang di mana apabila salah satu sektor ini terganggu, ini akan berdampak ke sektor-sektor lain," ujar mantan Kapolda Jatim ini.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top