Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bahaya Kebakaran

Pemprov Tandai Kawasan Berpotensi Api

Foto : ANTARA/RISKY ANDRIANTO

PROSES PENDINGINAN l Petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan usai kebakaran di salah satu studio foto dan restoran cepat saji, di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menandai kawasan rawan kebakaran dan akan me-review kampung-kampung di Jakarta agar bencana kebakaran tidak berdampak meluas ke warga lainnya.

"Kita nomor satu ada penandaan sekarang, kawasan-kawasan yang memiliki risiko kebakaran karena penggunaan aliran listrik yang tidak sesuai dengan ketentuan. Jadi, tim dari pemerintah sampai ke kelurahan itu me-review kampung, lalu kampung-kampung itu akan mendapatkan tanda," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Jakarta Pusat, Senin (12/8).

Diakuinya, banyak kampung-kampung di Jakarta terpasang kabel listrik yang tidak terstandar. Sehingga, potensi terjadinya korsleting lebih tinggi di banding jampung lainnya.

"Lalu, juga kalau di sana ada tempat-tempat yang punya potensi menghasilkan api. Di situ harus ada ekstra pengamanan. Kalau mereka belum melakukan maka tempatnya akan diberi tanda sebagai tempat berisiko kebakaran. Setelah mereka koreksi baru tanda itu bisa dicopot," kata Anies.

Penandaan kampung itu bertujuan untuk menyadarkan seluruh masyarakat di sebuah kawasan bahwa kawasan itu punya risiko dan harus diperbaiki bersama.

Menurutnya, pencegahan kebakaran di Jakarta telah diatasi dengan penerbitan instruksi gubernur. Meski demikian, menurutnya, penambahan hidran air juga perlu dilakukan dalam jangka panjang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Subejo mengakui tren kebakaran di ibukota mengalami peningkatan di pertengahan tahun. Sebab, ucapnya, pertengahan tahun dilanda musim kemarau yang sering menjadi penyebab terjadinya kebakaran.

Tren Meningkat

"Kebakaran itu trennya meningkat. Setiap tahun itu paling tinggi di bulan Agustus. Tidak hanya karena korsleting listrik, banyak faktor kalau penyebabnya . Musim kemarau juga jadi penyebab," katanya.

Dia pun mengaku akan mengkaji kembali rencana penandaan kawasan rawan kebakaran yang diusulkan Anies Baswedan. Menurutnya, penandaan itu bisa menjadi hal yang positif buat pengingat warga agar lebih waspada.

"Nanti kita kaji lebih lanjut. Hanya kalau kita publikasikan secara luas, mana daerah rawan bisa berdampak pada turunnya harga tanah tersebut," ucapnya.

Dikatakan Subejo, wilayah terbanyak yang sering terjadinya kebakaran saat ini adalah Jakarta Timur. Di Jakarta Barat, wilayah rawan kebakaran bergeser dari Tambora ke Kalideres. Diakuinya, penanganan kebakaran diperlukan strategi yang komprehensif. pin/P-6

Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top