Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Banjir di Manado

Pemprov Sulut Salurkan 7.082 Paket Bantuan

Foto : ANTARA/ADWIT B PRAMONO

SELAMATKAN WARGA - Tim SAR bersama warga mengurai tali untuk jalur evakuasi di kelurahan Bailang, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (1/2). Tim gabungan SAR, Polisi dan relawan mengerahkan puluhan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terperangkap banjir di rumahnya akibat luapan DAS (Daerah Aliran Sungai) Buha yang mencapai ketinggian 2,5 meter.

A   A   A   Pengaturan Font

MANADO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) terus menyalurkan bantuan untuk warga Kota Manado yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada Jumat (1/2). Saat ini, tercatat sebanyak 737 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 2.523 jiwa terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Warga terdampak menyebar di delapan kecamatan dan 23 kelurahan serta masih mengungsi di rumah-rumah ibadah, rumah kerabat serta tempat-tempat yang lebih aman.

"Pemerintah provinsi bergerak cepat mendistribusikan bantuan kepada warga terdampak pascabencana, sudah sebanyak 7.082 paket bantuan yang telah disalurkan," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulut, Edwin Silangen, di Manado, Minggu.

Bantuan tersebut, lanjutnya, berasal dari 37 perangkat daerah di lingkup Pemprov Sulut, instansi, pemilik rumah makan, serta sumbangan pribadi. Semua bantuan sudah didistribusikan ke sejumlah titik yang terkena bencana banjir dan longsor.

Titik-titik pengungsian yang mendapatkan bantuan, yaitu di Jalan Kembang, Pos Pemantau Denlu, Ajenrem Sario, Aula Idaman Sario, GMIM Petra Karang Ria, Bailang, Mahawu, Kantor Lurah Tuminting, Masjid Kampung Ternate, Paal 2, Taas, Ranotana, Paal 4 lingkungan I, Ternate Tanjung, Molas, Cempaka (Mesjid dan Gereja) Tumumpa.

"Bagi masyarakat yang ingin membantu korban banjir dan longsor dapat menghubungi petugas di posko penanganan bencana yang berada tepat di lobi kantor gubernur," ajaknya.

Silangen berharap warga terus mewaspadai kondisi cuaca saat ini yang terkadang ekstrem. Apabila dalam kondisi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, warga diharapkan menjauhi lokasi rawan bencana banjir dan longsor seperti bantaran sungai atau tempat-tempat berkontur tanah berbukit atau jurang.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado memastikan jumlah yang meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Manado itu sebanyak empat orang.

"Satu korban yang terseret luapan air sungai sudah ditemukan Sabtu ini, sehingga totalnya empat yang meninggal," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Manado, Maximilian Tatahede, di Manado, Sabtu.

Korban terseret banjir tersebut, yaitu Hidayat Lahamendu (22 tahun), warga Kelurahan Cempaka, Kecamatan Bunaken. Tiga korban lainnya, yakni Nathalia Lapian (1), warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting dan Jon Duarmas (45) warga Kelurahan Taas, Lingkungan I, Kecamatan Tikala meninggal akibat tertimpa longsor, serta Richard Patabone (5), warga Kombos Timur, Lingkungan III, meninggal karena terbawa arus sungai. Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top