Pemprov Kaltim Ubah Bekas Tambang Jadi Lahan Pertanian Produktif
Foto: AntaraSAMARINDA - Memanfaatkan momentum kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menjadi pemasok utama kebutuhan pangan, maka generasi muda Kalimantan Timur (Kaltim) harus mengambil peran aktif dalam pembangunan berbasis agraris.
Salah satu upaya untuk menjadi pemasok utama pangan, Pemprov Kaltim telah berhasil mereklamsisejumlah area eks tambang batu bara dan dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti pertanian, baik pertanian tanaman pangan, kebun, maupun hortikultura.
Ilustrasi bekas tambang.
“Beberapa perusahaan tambang bahkan mulai mengembangkan hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah dari lahan bekas tambang tersebut,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik yang juga Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini, di Samarinda, kemarin.
Beberapa contoh pengelolaan lahan eks tambang oleh perusahaan yang bersinergi dengan masyarakat setempat seperti di Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni dengan menanam rumput odot sebagai pakan ternak.
Kemudian perkebunan kakao di Kabupaten Berau, perkebunan pisang di Kabupaten Kutai Timur, sawah di Kutai Kartanegara, bahkan SMK swasta di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, menjadikan lahan eks tambang menjadi kebun jeruk.
Seperti pengelolaan kebun jeruk seluas 19 hektare oleh pelajar SMA di area eks tambang di Samboja, Kutai Kartaegara. Program ini tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang bermanfaat.
Ia menyatakan bahwa perlu strategi khusus dalam pengelolaan reklamasi tambang dan transformasi agraris, seperti sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam isu pengelolaan pertambangan, yakni kewenangan daerah hanya untuk mengeksekusi kebijakan pusat.
Ia juga mendorong keterlibatan generasi muda dalam memanfaatkan lahan eks tambang untuk sektor agraris, sementara dari pemerintah mendorong gerakan bersama untuk memobilisasi anak muda mengelola agraris, karena sektor ini sangat menjanjikan.
Akmal pun menekankan pentingnya perlindungan lahan pertanian dari ekspansi tambang untuk menjaga ketahanan pangan, karena jika lahan pertanian produktif dijual dan dialihfungsikan, maka produksi pangan Kaltim akan menurun.
Ia pun berharap Kaltim dapat memanfaatkan momentum kehadiran IKN untuk menjadi pemasok utama kebutuhan pangan, maka generasi muda Kaltim harus mengambil peran aktif dalam pembangunan berbasis agraris dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. Ant/S-2
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 3 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan