Rabu, 19 Mar 2025, 22:05 WIB

Pemprov Jakarta Komitmen Fasilitasi Penyandang Disabilitas di Bidang Seni

Kesenian Ondel-ondel

Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno berkomitmen untuk menciptakan ruang inklusif bagi penyandang disabilitas agar dapat mengembangkan potensi mereka dalam berbagai bidang, termasuk seni.

Rano pun mendukung penuh inisiatif Baznas/Bazis DKI Jakarta dalam pengembangan potensi seniman disabilitas lewat gelaran konser dan pameran seni bertajuk "Goresan Warna dan Getaran Jiwa: Persembahan dari Hati" yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu.

“Saya merasa sangat terharu bisa melihat anak-anak disabilitas ini menunjukkan bakat mereka dalam seni. Ini adalah bukti bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk menciptakan karya yang luar biasa," katanya.

Bang Doel, sapaan akrabnya, mengatakan semangat, dedikasi, serta kerja keras para seniman difabel dalam berkarya merupakan inspirasi yang mengajarkan untuk tidak pernah menyerah dan terus berdaya.

“Kami berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang setara melalui pengembangan potensi serta memastikan fasilitas seni dan budaya, seperti Taman Ismail Marzuki, semakin inklusif dan dapat diakses oleh semua kalangan," ujarnya.

Rano pun mengajak masyarakat untuk memupuk rasa persaudaraan dan menjunjung tinggi kesetaraan bagi penyandang disabilitas.

1742395601_622cf45e2ffa759ba9f9.jpeg

Penampilan Ensemble Angklung Pesantren Tahfidz Difabel Bazis DKI Jakarta yang diisi oleh santriwati tunarungu dan diiringi Dwiki Dharmawan Light Orchestra dalam "Goresan Warna dan Getaran Jiwa: Persembahan dari Hati" yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta, Rabu (19/3). ANTARA/Yamsyina Hawnan

“Saya mengajak untuk mendukung para penyandang disabilitas agar lebih berdaya, baik melalui pembelian karya seni maupun penyediaan peluang kerja di industri kreatif. Hal ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan bagi kehidupan dan kesejahteraan mereka," tutur Rano.

Baznas/Bazis DKI Jakarta menginisiasi konser dan pameran seni itu untuk memberikan kesempatan setara bagi penyandang disabilitas dalam mengekspresikan potensi seninya.

Acara tersebut mencakup konser angklung dan pameran lukisan yang menampilkan karya para penyandang disabilitas, sekaligus menjadi ajang untuk memperlihatkan kemampuan luar biasa mereka dalam berkarya seni.

Wakil Ketua II Baznas/Bazis DKI Jakarta Saat Suharto Amjad mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh lapisan masyarakat, terutama para seniman disabilitas untuk berkarya secara mandiri, sehingga menghadirkan warna baru dalam industri kreatif.

Dia juga mengapresiasi para musisi dan seniman yang terlibat, yakni Dwiki Darmawan Orkestra dan Ensemble Angklung Pesantren Tahfidz Difabel yang telah ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

"Dua tahun yang lalu, anak-anak ini baru mulai mengenal huruf hijaiyah, dan hari ini mereka sudah mampu memainkan angklung dan membaca not balok dengan percaya diri," ujar Saat.

Penampilan dari Ensemble Angklung Pesantren Tahfidz Difabel yang dipimpin oleh mentor dan konduktor, Ari Adrian, menyentuh hati para penonton.

Para anggota Ensemble Angklung ini, yang adalah perempuan tuli, mempelajari seni angklung dengan bantuan layar monitor yang memberikan penanda bagi setiap bagian yang harus dimainkan.

Bergantian, alunan musik yang diiringi Dwiki Dharmawan Light Orchestra berpadu dengan suara merdu Azzam Nur Mukjizat, seorang anak yang lahir tanpa kelopak mata, Teddy Tardiana dan Jihan Letitia.

Konser ini juga dihiasi oleh vokal dari Dila Safira, Salsabila, dan Salsa Maulida, trio vokalis Cahaya Batin Dinas Sosial DKI Jakarta yang mempersembahkan suara merdu mereka dalam membawakan lagu-lagu penuh makna.

Selain konser musik, acara ini juga dimeriahkan dengan pameran lukisan karya para siswa Pesantren Tahfidz Difabel. Ant

Redaktur: -

Penulis: Deri Henriawan

Tag Terkait:

Bagikan: