Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemimpin I Tiga BUMD Perlu Bentuk "Holding" Pangan

Pemprov Jakarta Ajak Setop Boros Pangan

Foto : ANTARA/Fauzan

Pekerja mengangkat beras saat bongkar-muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Bersama Badan Pangan Nasional, DKI mendorong upaya masyarakat hemat makanan. Jangan ada pangan ­terbuang.

JAKARTA - Di tengah krisis, masih sering dijumpai masyarakat yang boros terhadap makanan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) berupaya untuk mewujudkan Gerakan Selamatkan Pangan melalui sosialisasi "Setop Boros Pangan" di wilayah Jakarta.

"Pemprov Jakarta bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional melakukan Gerakan Selamatkan Pangan dengan mendorong upaya agar masyarakat hemat makanan. Kita terus melakukan sosialisasi Setop Boros Pangan. Jangan ada pangan berlebih yang terbuang percuma," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta, Suharini Eliawati, Jumat (27/10).

Selain itu, Pemprov Jakarta juga mengajak tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mengelola pangan berlebih yang masih layak konsumsi, agar tidak terbuang. Selain mendorong penyusunan regulasi, kata Suharini, Pemprov Jakarta juga melakukan kerja sama dengan lembaga sosial seperti Food Bank of Indonesia (FOI).

"Food Bank of Indonesia yang menjembatani antara masyarakat berlebihan makanan dan warga yang membutuhkan," ujar Suharini. Dengan demikian ke depan diharapkan tidak ada lagi makanan terbuang. Makanan yang masih layak, hendaknya disimpan agar dapat disalurkan kepada masyarakat yang kekurangan makan.

Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian juga menjamin sembilan stok bahan pangan aman hingga akhir tahun 2023. Setiap menjelang ramadan atau lebaran, misalnya, Pemprov Jakarta sudah mengantisipasi stok pangan. Suharini juga selalu menghitung neraca pangan setiap tahunnya. Karena itu, masyarakat diminta tidak belanja secara berlebihan akibat panik terhadap ketersediaan bahan pangan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top