Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Dasar I Dinas KPKP Mestinya Terus Mengantisipasi

Pemprov DKI Jakarta Diingatkan Jaga Stabilitas Harga

Foto : ANTARA/Aditya Pradana Putra

ILUSTRASI – Pedagang mengambil cabai merah keriting untuk ditimbang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/7/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemprov Jakarta diingatkan untuk senantiasa menstabilkanharga pangan agar tetap terjangkau masyarakat. Ini juga dalam rangka memenuhi kebutuhan warga terhadap pangan yang tetap terjangkau dan berkualitas.

"Harga sejumlah bahan pangan pokok Jakarta terpantau naik beberapa hari belakangan mulai dari beras, daging, gula, dan garam dapur," jelas anggota DPRD Jakarta, August Hamonangan, Jumat (6/10).

Dia merinci harga daging sapi has (paha belakang) tertinggi mencapai 170.00 per kilogram di Pasar Petojo Ilir. Sedangkan harga terendah 130.000 per kilogram di Pasar Mampang Prapatan. Harga gula pasir tertinggi 17.000 per kilogram di Pasar Glodok dan terendah 14.000 per kilogram Pasar Pos Pengumben.

Kenaikan harga tersebut dikhawatirkan membuat warga kehilangan daya beli terhadap pangan. Maka dari itu dia mendesak pemerintah segera melakukan operasi pasar.

"Pengecekan seperti operasi pasar sangat penting dilakukan Pemprov Jakarta untuk menjaga harga tetap stabil dan memastikan stok pangan di lapangan aman," ujarnya.

August menilai, seharusnya sebelum harga melonjak, Pemprov Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) sudah mengantisipasinya. Dengan diantisipasi tidak aka nada lonjakan harga pangan.

Salah satu antisipasinya secara aktif menyosialisasikan harga dan stok pangan melalui media sosial kepada warga agar penjual maupun pembeli mengetahui harga pasaran yang terbentuk. Dengan harapan, penjual tidak berspekulasi untuk menaikkan harga jual karena keterbatasan informasi akan stok maupun harga pasaran komoditas.

"Begitu juga dengan pembeli. Dengan informasi harga yang akurat, mereka bisa menentukan sikap untuk membeli sekarang atau menunda. Penundaan tersebut akan menstabilkan kembali harga pasar karena turunnya permintaan," terangnya.

Selain itu, August juga menyarankan Dinas KPKP Jakarta harus fokus penanaman tanaman produktif. Mereka juga harus meningkatkan manajemen dan penataan distribusi komoditi penting seperti daging sapi, ayam, dan telur.

Diantisipasi

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) minta Pemprov Jakarta mengantisipasi kenaikan harga cabai dan ayam yang cenderung naik dalam beberapa hari terakhir. "Beberapa komoditas naik. Jadi, kami minta pemerintah mengantisipasi produk-produk yang berpotensi mendorong kenaikan pangan tersebut," kata Wakil Sekretaris Jenderal Ikappi, Syahrul Reza Saputra.

Syahrul Reza menuturkan gejala tren kenaikan harga pangan berpotensi terus naik pekan depan untuk beberapa komoditas seperti cabai merah keriting. Komoditas ini naik 500 rupiah menjadi 46.000. Cabai rawit merah naik seribu menjadi 46.500. Cabai merah besar 54.000. Bawang putih naik dari 40.000 menjadi 49.000. "Ini lumayan tinggi karena naik sampai 9 ribu per kilogram," jelas Syahrul. Menurutnya, harga ayam juga naik dari 37.000 menjadi 40.000.

Karena itu, dia meminta pemerintah untuk serius melakukan upaya penguatan pangan melalui program yang lebih aktif dan masif. Dia berharap dalam kondisi apa pun pangan dapat terjangkau warga. Anggota Komisi B DPRD Jakarta, Suhud Alynudin, mendesak Pemprov Jakarta menindak pelaku pungutan liar (pungli) subsidi pangan murah di Jakarta Utara.

"Saya harap Penjabat Gubernur segera membenahi carut-marut pembagian subsidi pangan untuk masyarakat," kata Suhud. Suhud mendapat percakapan seseorang yang diduga tukang pungli memasang harga 20 ribu hingga 50 ribu dalam antrean subsidi pangan. Suhud menambahkan rekaman itu didapat dari warga di RW 07 Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading, Jakarta Utara.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top