Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 04 Mar 2025, 01:16 WIB

Pemprov-BMKG Bahas Mitigasi Banjir

Wakil Gubernur (Wagub) Rano Karno memberikan bantuan untuk pengungsi banjir di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (3/3).

Foto: ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

JAKARTA – Jakarta diserang banjir di mana-mana. Untuk mengatasinya, Pemerintah Provinsi Jakarta menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar rapat koordinasi untuk mitigasi banjir.

“BMKG diperlukan agar bisa bekerja dengan metode, bukan hanya berdasarkan feeling,” jelas Wagub Jakarta Rano Karno di Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (3/3). Rano mengharapkan informasi cuaca dari BMKG minimal satu pekan ke depan untuk menghindarkan Jakarta dari bencana banjir.

Rano pun mengaku, meski pernah mengatasi saluran air saat menjabat di Banten, menurutnya, persoalan air di Jakarta terbilang cukup rumit sehingga masih perlu mempelajari. Menurutnya, perluasan kali memang solusi ideal untuk mengatasi banjir. Namun, perlu kerja sama dengan seluruh pihak untuk melakukannya.

Selain itu, dia terus menawarkan solusi tinggal di rumah susun (Rusun) kepada warga yang tinggal di wilayah rawan banjir. Sayangnya, mayoritas mereka menolak pindah ke rusun. “Saya lagi promosi rumah susun. Pemprov akan punya rumah susun di daerah Jagakarsa. Ada tiga tower, tapi sekarang belum selesai,” jelasnya. Rano mengakui, rakyat belum terbiasa tinggal di rumah susun. Makanya, dia ke kampung-kampung untuk promosi pindah ke rumah susun.

Sudah Biasa

Sedangkan terkait banjir yang melanda 28 Rukun Tetangga Jakarta Timur dan Selatan, sudah ditinjau Wagub. Hanya, warga sudah akrab dengan banjir yang terus mendera. Ganti gubernur, problem ini tak terselesaikan, makanya mereka menolak dievakuasi, sudah terbiasa.

Warga Jakarta yang menjadi korban banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta Timur dan Selatan, kebanyakan memilih bertahan di rumah masing-masing. “Mereka menolak dievakuasi,” tutur Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, Senin. Yohan mengatakan, meski warga memilih bertahan, petugas tetap menyediakan posko pengungsian di setiap kelurahan untuk memastikan warga terlayani. “Kami menyiapkan tenda dan menitipkan di kelurahan yang rawan banjir,” kata Yohan.

Dia menjelaskan, kemarin baru ada 57 warga yang mengungsi akibat banjir luapan Kali Ciliwung. Mereka adalah 30 jiwa dari Kelurahan Kampung Melayu dan 21 dari Kelurahan Bidara Cina. Untuk warga yang dari Kelurahan Kampung Melayu, kata Yohan, mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/0 2.

Sedangkan warga Kelurahan Bidara Cina mengungsi di Kantor sekretariat RW 011 Kelurahan Bidara Cina enam jiwa dan Aula Kelurahan Bidara Cina 21 jiwa. “Kami juga telah mendistribusikan makanan siap saji 1.000 boks,” katanya.

Mohamad Yohan mengungkapkan, banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung sehingga mengakibatkan daerah yang berada di bantaran sungai terendam. Hujan Minggu (2/3) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa di Bogor, menjadi siaga 3 atau waspada pukul 20.20 WIB.

Kemudian, lanjut Yohan, di hari yang sama pada pukul 20.40 siaga 2, dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi siaga 1 atau bahaya sekitar pukul 21.30 WIB.

Selanjutnya, di Pos Pantau Depok kata Yohan, berstatus siaga 3 waspada pukul 21.40 WIB, siaga 2 pukul 00.00 WIB, dan siaga 1 atau bahaya pukul 00.30 WIB. “Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di Jakarta,” katanya.

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno meninjau serta memberikan bantuan kepada korban banjir di lokasi pengungsian SDN Kampung Melayu 01/02 dan Kantor Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.

Sebanyak 365 jiwa mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02 dan di lokasi ini mayoritas pengungsi memiliki bayi hingga balita. Satu per satu ruang kelas yang dijadikan tempat pengungsian pun didatangi. Rano langsung memeriksa keadaan para lansia dan anak-anak yang tampak kurang sehat.

Selanjutnya, Wagub beranjak ke lokasi pengungsian Kantor Kelurahan Bidara Cina. Dalam kunjungannya, Rano sempat menawarkan kepada masyarakat untuk pindah ke rusun (rumah susun). Namun sayangnya, para pengungsi menolak dan mengaku lebih nyaman di tempat tinggalnya sekarang.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.