Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemkot Tasikmalaya Dukung Perguruan Tinggi Atasi Stunting

Foto : Dok. Pemkot Tasikmalaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya dalam acara launching Unsil Peduli Stunting yang digelar di Gedung Rektorat Universitas Siliwangi, Kamis (9/2). 

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mendukung perguruan tinggi di Tasikmalaya, Jawa Barat yang membantu mengatasi permasalahan kasus stunting atau anak gagal tumbuh. Ini bertujuan untuk menekan angka stunting di Kota Tasikmalaya.

Universitas Siliwangi (Unsil) menjadi salah satu perguruan tinggi yang turut andil dalam menekan angka stunting di Kota Tasikmalaya. Adapun salah satu upaya tersebut melalui peluncuran Unsil Peduli Stunting.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah turut hadir dalam acara launching Unsil Peduli Stunting yang digelar di Gedung Rektorat Universitas Siliwangi, Kamis (9/2).

Cheka dalam sambutannya menjelaskan, Pemkot Tasikmalaya memiliki beberapa concern yakni kemiskinan, stunting, dan sampah. Dalam praktiknya, pencegahan stunting bukan hal yang mudah, sebab dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.

Cheka pun mengapresiasi pihak yang telah berpartisipasi dalam pencegahan stunting di Kota Tasikmalaya salah satunya Unsil. Ia berharap upaya kerja sama antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi bisa mempercepat menurunkan kasus stuting di Kota Tasikmalaya dengan target tiga bulan ke depan di bawah rata-rata nasional.

"Dari kampus bisa kita minta bantu untuk menganalisis secara akademis terkait tren kenaikan gizinya," kata Cheka, dikutip dari Antara, Jumat (10/2).

"Tiga bulan ke depan bisa di bawah rata-rata nasional," lanjutnya.

Saat ini, kasus gagal tumbuh pada anak atau stunting di Kota Tasikmalaya masih sekitar 22 persen atau sebanyak 1.720 anak. Angka tersebut masih di atas rata-rata nasional yakni sebesar 21 persen.

Sementara itu, Rektor Unsil Tasikmalaya Nundang Busaeri mengatakan, saat ini pihaknya sudah ada yang menjadi orang tua asuh bagi 52 anak berstatus stunting di sekitar lingkungan kampus.

Ia mengatakan, selama tiga bulan ke depan akan memperhatikan kebutuhan makanan tambahan seperti susu, telur, dan makanan bergizi lainnya secara bertahap.

"Bantuan yang diberikan berupa makanan, tidak berupa uang, seperti susu, telur, dan makanan sehat, kami berikan setiap satu bulan," ucapnya.

Menurut dia, Unsil juga akan melibatkan mahasiswa untuk melakukan pemantauan perkembangan anak asuh, sehingga perkembangannya terpantau dengan baik.

"Ini kami akan implementasikan, itu juga kan bisa jadi pelajaran bagi mahasiswa," tuturnya.

Acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis kepada 19 anak penderita stunting oleh Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah. Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Rektor Universitas Siliwangi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya, Ketua senat Universitas Siliwangi serta tamu undangan lainnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top