Kamis, 17 Okt 2024, 15:44 WIB
Pemkot Jakpus dampingi siswa korban perundungan di Kemayoran
Ilustrasi - Anti perundungan atau bullying.
Foto: (ANTARA/NadillaJakarta -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat berkomunikasi dengan psikolog di wilayah Kemayoran untuk memberikan pendampingan kepada siswa yang menjadi korban perundungan di salah satu sekolah di Kemayoran.
"Ya nanti kita datangi ke sana, nanti kita coba komunikasikan dengan psikolog klinis yang ada di Kemayoran untuk melakukan pendampingan," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Kamis.
Dhany berharap pendampingan nantinya dapat memulihkan siswa tersebut agar bisa kembali ke kondisi normal dan melanjutkan kegiatan belajar mengajar.
"Mudah-mudahan saja setelah dipulihkan gitu ya. Mereka yang bersangkutan mau kembali masuk sekolah," kataDhany.
Aksi perundungan terjadi di salah satu sekolah di Jalan Kepu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Peristiwa perundungan ini diketahui saat korban berinisial SA tidak berangkat ke sekolah.
Orang tua SA yang sehari-hari berjualan curiga dengan perilaku anaknya. Saat itulah diketahui jika sang anak menjadi korban perundungan oleh teman satu kelasnya.
Aksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024. Saat itu anaknya baru selesai operasi usus buntu, namun sang anak disuruh ikut mendekorasi ruang kelas menyambut HUT RI.
"Karena merasa masih kurang sehat, anak saya tidak bisa ikut kegiatan tersebut, namun anak saya jadi dikucilkan. Bahkan ada ancaman akan dipukuloleh teman satu kelasnya," kata Ibu SA.
Diketahui sang anak yang berinisial SA ini merupakan siswa berprestasi, pernah menjadi juara dua lomba badminton se-Jakarta Pusat.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat menekankan pentingnya edukasi siaga bencana, tawuran, hingga setop perundungan sejak dini, khususnya di lingkungan sekolah.
"Isu mengenai setop perundungan, antisipasi tawuran dan kesehatan reproduksi perlu ditanamkan sedari dini pada generasi muda," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Jumat (11/10).
Menurut Dhany, sejak dini perlu adanya tahapan edukasi yang dilakukan orang tua ataupun guru kepada anak usia dini hingga remaja terkait kasus-kasus yang marak terjadi.
Berita Trending
- 1 Pemanasan Bagus Madrid Jelang Bertemu Atalanta
- 2 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 3 Kabar Menggembirakan, Kemenag Berikan Perlindungan Jamsostek ke 165 Ribu Guru Madrasah
- 4 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 5 Dede Yusuf Ungkap Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak Salah Satunya karena Masyarakat Jenuh
Berita Terkini
- Polisi Periksa Kasus Penganiayaan Siswa SMA di Jakarta Selatan
- PAM Jaya Jamin Penyesuaian Tarif Air Tak Berdampak ke Rumah Tangga
- Kabar Gembira bagi yang Akan Mudik, Jalan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Klaten-Prambanan Ditargetkan Operasional Lebaran
- Kejari Kota Semarang Musnahkan Ratusan Paket Narkotika
- Raisa dan JKT 48 Tahun Baruan di Prambanan